Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/10/2022, 17:03 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bagi orang dengan imunitas yang kurang baik, beberapa hal seperti serbuk sari, jamur, bulu binatang, atau makanan tertentu mungkin sudah tidak asing sebagai penyebab alergi.

Namun, sejumlah alergen yang tidak umum seperti daging merah atau kopi ternyata juga dapat memicu reaksi alergi.

Dalam kasus yang jarang terjadi, kulit beberapa orang mungkin sangat sensitif terhadap cuaca dingin atau keringat mereka sendiri.

Baca juga: Ingin Sembuh Dari Alergi, Salah Satunya Dengan Menghadapi Alergen Itu

Meskipun ini bukan alergi yang kerap terjadi, tetapi orang-orang dengan hipersensitivitas dapat mengalami ruam kulit ketika terpapar unsur-unsur ini.

Nah, seperti yang dilansir dari laman Lifestyle Asia, berikut adalah sejumlah daftar alergen yang tak umum dan jarang diketahui orang-orang

1. Kopi

Alergi terhadap kopi memang sangat jarang terjadi.

Alergen utama kemungkinannya adalah protein tertentu dalam biji kopi.

Dalam sebuah studi tahun 2012, misalnya, para peneliti mengidentifikasi protein spesifik dalam debu biji kopi mentah (hijau, pra-panggang) yang menyebabkan reaksi alergi di antara beberapa petani kopi.

Baca juga: Alergi Ikan Salmon, Apa Solusinya?

Protein ini kemungkinan stabil terhadap panas dan mungkin ada dalam kopi yang kita minum. Tetapi, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami alergen kopi.

Orang mungkin salah mengira intoleransi kafein sebagai alergi kopi.

Seperti intoleransi makanan lainnya, intoleransi kafein lebih umum terjadi dan tidak melibatkan respons kekebalan tubuh.

Sebaliknya, orang biasanya akan mengalami sakit perut dan gejala gastrointestinal lainnya ketika mengonsumsi kafein dalam jumlah tinggi dari berbagai sumber, baik dari kopi, teh, atau soft drink.

Alergi kopi akan memicu reaksi yang hampir seketika seperti mata gatal, hidung tersumbat, atau mata merah muda.

2. Daging merah

Alergi daging merah juga dikenal sebagai alpha-gal syndrome (AGS).

Alpha-gal adalah sejenis gula yang ditemukan pada sebagian besar mamalia, meskipun tidak pada manusia.

Orang dengan alergi yang tidak umum ini dapat memiliki reaksi yang berpotensi mengancam jiwa setelah mengonsumsi daging hewan merah, termasuk daging babi, sapi, domba, dan daging rusa.

Susu sapi dan gelatin (lapisan umum untuk beberapa obat oral) juga dapat memicu reaksi.

Alergi ini dapat berkembang pada setiap titik kehidupan seseorang, biasanya setelah gigitan kutu.

Di Amerika Serikat (AS), kutu bintang tunggal mungkin yang terutama bertanggung jawab, karena sebagian besar kasus alergi dilaporkan di wilayah Selatan, Timur, dan Tengah, yang merupakan habitat alami kutu.

Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mengapa gigitan kutu dapat memicu alergi daging merah.

Biasanya, gejala reaksi alergi muncul 2-6 jam setelah mengonsumsi alpha-gal.

Kasusnya bisa ringan hingga parah.

Jika memiliki alergi ini, kita mungkin tidak selalu bereaksi setiap kali mengonsumsi produk dengan alpha-gal.

Tetapi, dalam kasus yang parah, itu dapat menyebabkan anafilaksis atau syok akibat alergi yang berat.

Jika kita memiliki alergi yang tidak umum ini, pertimbangkan untuk mengonsumsi sumber protein lain yang tidak mengandung alpha-gal, termasuk unggas dan ikan.

3. Wine

Penelitian menunjukkan bahwa minum wine dalam jumlah sedang — hingga satu gelas sehari — mungkin memiliki beberapa manfaat kesehatan seperti menurunkan risiko penyakit jantung serta mengurangi stres dan kecemasan.

Baca juga: Minum Wine Setiap Hari, Kebiasaan Unik Orang Tertua di Dunia

Namun, beberapa orang bisa alergi terhadap wine dan jenis anggur lainnya.

Mata gatal, hidung tersumbat atau berair, ruam merah, dan gatal adalah beberapa gejala alergi wine yang umum.

Orang dengan kondisi alergi seperti asma atau demam mungkin lebih mungkin mengalami alergi terhadap wine.

Tidak jelas apa yang memicu reaksi alergi terhadap wine.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com