Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meningkatkan Aktivitas Fisik Dapat Cegah Kanker Payudara, Benarkah?

Kompas.com - 11/10/2022, 19:54 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Meningkatkan aktivitas fisik ternyata sangat mungkin untuk membantu menurunkan atau mencegah risiko kanker payudara.

Hal tersebut diungkapkan oleh sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam British Journal of Sports Medicine.

Meskipun studi observasional telah dilakukan untuk menunjukkan hubungan antara gaya hidup dengan peningkatan risiko kanker payudara, namun sulit untuk membuktikan bahwa keduanya (tidak aktif dan malas gerak) secara langsung menyebabkan kanker payudara.

Ada pun penelitian baru ini dilakukan dengan metode mendelian randomisation yang dapat membantu para peneliti menarik kesimpulan yang lebih spesifik daripada studi observasional.

Metode tersebut menggunakan data genetik sebagai proksi untuk faktor risiko tertentu saat memeriksa efek kausal pada penyakit. Dalam hal ini, gen olahraga - atau kecenderungan genetik untuk tidak aktif atau aktif - dievaluasi guna melihat efek aktivitas fisik pada risiko kanker payudara.

Menurut para peneliti, temuan baru ini menunjukkan bahwa dampak olahraga terhadap risiko kanker payudara mungkin lebih besar daripada apa yang sebelumnya dilaporkan dalam studi observasional.

"Studi acak mendelian ini menegaskan bahwa ada hubungan sebab akibat antara aktivitas fisik dan penurunan risiko kanker payudara," kata penulis studi yang merupakan ahli epidemiologi kanker di Cancer Council Victoria di Australia, Dr Brigid Lynch, PhD.

Baca juga: Cegah Kanker Payudara dengan Rutin Berolahraga

Efek aktivitas fisik dalam mencegah risiko kanker payudara

Untuk penelitian ini, tim peneliti internasional dari Australia, Inggris, dan AS memeriksa data dari 130.957 wanita-69.838 wanita yang menderita kanker payudara invasif, 6.667 yang memiliki tumor terlokalisasi dan 54.452 yang tidak menderita kanker payudara.

Data tersebut bersumber dari 76 studi Konsorsium Asosiasi Kanker Payudara yang berbeda.

Para peneliti juga merujuk pada bukti dari UK Biobank tentang bagaimana gen tertentu memengaruhi seberapa aktif atau tidak aktifnya orang yang berbeda secara fisik. Mereka kemudian menggunakan data genetik itu sebagai proksi untuk aktivitas fisik atau perilaku menetap.

Mereka menghitung risiko kanker payudara secara keseluruhan dari para peserta dan membandingkan risiko kanker payudara pada orang-orang yang secara genetik cenderung sering dan rajin berolahraga, dengan orang-orang yang secara genetik cenderung lebih tidak aktif.

Hasilnya, para peneliti pun menemukan bahwa orang yang secara genetik memiliki kecenderungan untuk lebih aktif secara fisik memiliki risiko kanker payudara invasif 41 persen lebih rendah.

Selain itu, orang yang secara genetik diprediksi untuk berolahraga dengan giat tiga hari atau lebih dalam seminggu memiliki risiko 38 persen lebih rendah terkena kanker payudara.

Tim juga menemukan bahwa waktu duduk pada akhirnya dapat meningkatkan risiko kanker payudara hingga 104 persen, terutama untuk jenis kanker payudara yang lebih agresif dengan prognosis yang lebih buruk.

"Intinya adalah bahwa penelitian ini menambah bobot lebih lanjut pada bukti bahwa aktivitas fisik dapat berdampak pada risiko kanker payudara," terang direktur Yale Cancer Center dan presiden American Society of Clinical Oncology, Dr Eric Winer, MD.

Baca juga: 3 Kebiasaan Sehat ini Bantu Turunkan Risiko Kanker Secara Drastis

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com