Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langkah Kecil dari Rumah untuk Mencegah Krisis Pangan

Kompas.com - 14/10/2022, 10:46 WIB
Wisnubrata

Editor

KOMPAS.com - Ancaman krisis pangan di tengah situasi global yang tak menentu bukan tidak mungkin terjadi. Bisa jadi soal makanan yang kurang atau tidak terdistribusi ini memunculkan kelaparan loh.

Di sisi lain, banyak di antara kita yang masih tidak menghargai makanan dan tubuh kita. Hal ini terlihat misalnya dari banyaknya makanan yang terbuang sia-sia, baik karena sifat rakus atau karena kita kurang memperhatikan apa yang sebenarnya diperlukan tubuh.

Sebagian dari kita bahkan terkesan "hidup untuk makan", bukan "makan untuk hidup."

Padahal jumlah makanan dan jenis yang kita pilih berdampak pada keberlanjutan sistem pangan. Konsumsi makanan yang melebihi angka produksi akan memunculkan banyak permasalahan, mulai dari gizi, sampah makanan hingga agrikultur.

Karenanya, menyambut Hari Pangan Sedunia, Eathink menyelenggarakan festival keberlanjutan pangan untuk mengajak generasi urban milenial lebih bertanggung jawab dalam mengonsumsi makanan lewat Eathink Market Fest 2022. Festival ini akan diadakan di Open Door – Flavor Bliss, Alam Sutera pada 15-16 Oktober 2022.

Acara akan diisi dengan workshop, talkshow mengenai sustainable & healthy living, demo masak oleh alumni MasterChef Indonesia, live music oleh RAN dan sustainable bazaar oleh 50 tenant yang menawarkan bahan makanan ramah lingkungan dan ramah di kantong.

Eathink, adalah platform berisi gerakan yang dibuat oleh Food Sustainesia, sebuah bisnis sosial yang fokus mengajak generasi urban milenial untuk mulai membuat pilihan makanan lebih baik, serta mengenal sistem pangan yang berkelanjutan (food sustainability) lewat serangkaian kampanye dan edukasi.

“Presiden Jokowi kerap mengingatkan soal ancaman krisis pangan di tengah situasi global yang tak menentu. Konsumsi makanan yang melebihi angka produksi akan memunculkan banyak permasalahan, mulai dari gizi, sampah makanan hingga agrikultur,” ungkap Jaqualine Wijaya, Co-founder, Food Sustainesia.

Menurutnya, salah satu cara untuk mengatasi hal itu adalah dengan memilih makanan yang sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan. Misalnya memilih makanan sehat dan makanan lokal.

"Pilihan apa yang kita makan itu berdampak besar, #ourfoodchoicematters untuk keberlanjutan pangan Indonesia yang lebih baik," ujarnya dalam konferensi pers Selasa (11/10/2022).

Jaqualine Wijaya, Co-founder, Food Sustainesia, dr. Ida Gunawan, MS SpGK(K) FINEM, Dokter Spesialis Gizi Klinik Konsultan, Dewi Fatmaningrum dari FAOeathink Jaqualine Wijaya, Co-founder, Food Sustainesia, dr. Ida Gunawan, MS SpGK(K) FINEM, Dokter Spesialis Gizi Klinik Konsultan, Dewi Fatmaningrum dari FAO
Selain itu, dari sisi kesehatan, salah satu permasalahan yang timbul dari konsumsi makanan yang kurang bertanggung jawab adalah masalah kesehatan yang berkaitan dengan gizi.

"Contohnya, penyakit tidak menular, seperti penyakit jantung, hipertensi, stroke, diabetes, kanker, gagal ginjal, tiap tahun terus meningkat dan menempati peringkat tertinggi penyebab kematian di Indonesia, terutama pada usia produktif,” ungkap dr. Ida Gunawan, MS SpGK(K) FINEM, Dokter Spesialis Gizi Klinik Konsultan.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan prevalensi hipertensi meningkat dari 25,8% pada 2013 menjadi 34,1% pada 2018. Sedangkan prevalensi diabetes untuk usia di atas 15 tahun pun naik dari 1.5% pada 2013 menjadi 2% pada 2018.

Tidak hanya itu, berdasarkan laporan Bappenas, konsumsi makanan yang berlebihan juga menimbulkan permasalahan sampah makanan.

Akibatnya food loss & waste (FLW) pada 2000-2019 mencapai 115-184 kg/kapita/tahun. Kerugiannya diperkirakan mencapai Rp 213-551 triliun/tahun atau setara 4-5% dari PDB Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com