Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/10/2022, 15:42 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berhubungan seks dengan pasangan dapat dilakukan kapan saja sesuai keinginan kedua belah pihak.

Namun, ada keuntungan tersendiri bagi mereka yang bercinta sebelum tidur. Studi menunjukkan, seks bisa menjadi solusi jika kita kesulitan tidur di malam hari.

"Seks dan keintiman fisik lainnya pada waktu tidur terbukti meningkatkan kantuk, mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk tertidur, dan meningkatkan kualitas tidur secara keseluruhan."

Demikian dikatakan Shanon Makekau, MD, kepala pulmonologi dan direktur penelitian obat tidur di Kaiser Permanente, Honolulu, Hawaii, AS.

Baca juga: Puas Bercinta Bikin Ngantuk, Siapa yang Tertidur Lebih Dulu?

Manfaat hubungan seks untuk tidur

Hubungan seks dan tidur saling berkaitan karena hormon tubuh yang merespons keintiman.

"Setelah orgasme, ada pelepasan hormon yang dapat menyebabkan kantuk," kata Peter Polos, MD, PhD, spesialis obat tidur di JFK University Medical Center.

Ada dua hormon utama yang berperan, yaitu oksitosin dan prolaktin.

"Hormon oksitosin membantu meningkatkan ikatan, kasih sayang, dan rasa nyaman secara keseluruhan, yang dapat membuat tidur menjadi lebih baik," jelas Makekau.

Belum banyak studi yang meneliti hubungan antara hormon oksitosin dan tidur pada manusia.

Namun, studi kecil yang dimuat pada November 2017 dalam American Journal of Physiology menemukan, pemberian oksitosin kepada pasien dengan apnea tidur obstruktif menghasilkan peningkatan waktu tidur dan kepuasan tidur.

Prolaktin adalah hormon kedua yang diketahui meningkat saat tidur, menurut studi tersebut.

"Tingkat prolaktin lebih tinggi saat berhubungan seks dengan lonjakan setelah orgasme,  bertanggung jawab atas rasa kantuk pasca-bercinta yang dialami banyak orang," kata Makekau.

Berdasarkan studi terdahulu diketahui kadar prolaktin meningkat secara signifikan satu jam pasca-orgasme, terlepas dari apakah orgasme didapat melalui masturbasi atau bercinta dengan pasangan.

"Tingkat prolaktin yang lebih tinggi, bersama peningkatan kadar estrogen pada wanita, juga mendorong tidur gerakan mata cepat (REM) dan kualitas tidur secara keseluruhan," lanjut Makekau.

Baca juga: 5 Manfaaat Seks bagi Kesehatan Fisik dan Mental

Seks mengurangi stres

Ada bukti yang menunjukkan, kadar hormon kortisol --hormon stres-- menurun sebagai respons terhadap gairah seksual.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com