Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hoarding Disorder, Penyebab dan Gejala yang Bisa Dikenali

Kompas.com - 26/10/2022, 13:49 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Hoarding disorder adalah gangguan kesehatan mental ketika seseorang merasakan kebutuhan tak tertahankan untuk menimbun barang, tanpa peduli nilainya.

Penderitanya kesulitan menyingkirkan berbagai barang tersebut meskipun perilaku menimbun itu terbuktik berdampak buruk untuk kehidupannya.

Barang-barang yang jadi objek perilaku hoarding disorder ini biasanya seperti surat kabar, majalah, barang-barang rumah tangga dan pakaian.

Baca juga: Viral, Unggahan Kamar Indekos Penuh Sampah, Hoarding Disorder?

Dalam beberapa kasus, perilaku menimbun ini juga bisa termasuk memelihara banyak hewan namun tidak dirawat dengan baik.

Apa itu hoarding disorder?

Hoarding disorder adalah penyakit sehingga dapat menyebabkan kekacauan dalam hidup kita.

Kualitas hidup akan terganggu karena menyebabkan stres dan malu saat menjalani kehidupan sosial atau berinteraksi dengan teman atau keluarga.

Kecenderungan menimbun barang juga bisa menciptakan kondisi hidup yang tidak sehat dan tidak aman untuk fisik maupun mental.

Hoarding disorder biasanya muncul pertama kali di usia remaja dan secara bertahap memburuk seiring bertambahnya usia.

Baca juga: Senang Menimbun Barang Tak Terpakai? Mungkin Gejala Penyakit Hoarding

Kondisinya lalu memburuk dan menciptakan masalah signifikan pada pertengahan usia 30-an.

Gangguan ini juga lebih berisiko dialami oleh orang berusia di atas 60 tahun dan penderita isu kesehatan mental lainnya, terutama kecemasan dan depresi.

Ada sejumlah alasan yang biasa dijadikan pembenaran untuk perilaku mereka yakni:

  • Percaya bahwa barang tersebut akan berguna atau berharga di masa depan.
  • Merasa barang tersebut memiliki nilai sentimental, unik dan/atau tak tergantikan.
  • Menganggap barang tersebut terlalu murah untuk dibuang.
  • Berpikir barang tersebut akan membantu mereka mengingat orang atau peristiwa penting.
  • Tidak dapat memutuskan di mana suatu barang harus diletakkan, jadi ditimbun saja alih-alih membuangnya.

Gejala yang bisa dikenali

Kamar berantakan bisa jadi menandakan masalah kesehatan mentalPexels/ Andrea P Kamar berantakan bisa jadi menandakan masalah kesehatan mental
Penderita hoarding disorder ada yang menyadari masalah yang dialaminya namun banyak juga yang tidak.

Biasanya gangguan tersebut dipicu oleh peristiwa stres atau traumatis, seperti perceraian atau kematian orang yang dicintai.

Mereka merasa ketakutan sehingga merasa perlu menyelamatkan harta berharganya lalu melakukan penimbunan.

Baca juga: Tanda-tanda Trauma Masa Kecil yang Terpendam pada Orang Dewasa

Gejala hoarding disorder yang bisa dikenali antara lain:

  • Ketidakmampuan untuk menyingkirkan harta benda.
  • Mengalami stres yang ekstrem saat mencoba membuang barang.
  • Kecemasan tentang membutuhkan barang di masa depan.
  • Ketidakpastian tentang di mana harus meletakkan barang.
  • Ketidakpercayaan terhadap orang lain yang ingin menyentuh harta benda.
  • Tinggal di ruang yang tidak dapat digunakan karena kekacauan.
  • Menarik diri dari teman dan keluarga.

Isu kesehatan mental ini biasanya juga dibarengi dengan gangguan fungsi kognitif termasuk:

  • Sikap ragu-raguan
  • Perfeksionis
  • Sering menunda
  • Disorganisasi
  • Mudah teralihkan

Baca juga: Ini Beda antara Hobi Mengoleksi dan Menimbun Barang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com