KOMPAS.com - Hoarding disorder adalah gangguan kesehatan mental ketika seseorang merasakan kebutuhan tak tertahankan untuk menimbun barang, tanpa peduli nilainya.
Penderitanya kesulitan menyingkirkan berbagai barang tersebut meskipun perilaku menimbun itu terbuktik berdampak buruk untuk kehidupannya.
Barang-barang yang jadi objek perilaku hoarding disorder ini biasanya seperti surat kabar, majalah, barang-barang rumah tangga dan pakaian.
Baca juga: Viral, Unggahan Kamar Indekos Penuh Sampah, Hoarding Disorder?
Dalam beberapa kasus, perilaku menimbun ini juga bisa termasuk memelihara banyak hewan namun tidak dirawat dengan baik.
Hoarding disorder adalah penyakit sehingga dapat menyebabkan kekacauan dalam hidup kita.
Kualitas hidup akan terganggu karena menyebabkan stres dan malu saat menjalani kehidupan sosial atau berinteraksi dengan teman atau keluarga.
Kecenderungan menimbun barang juga bisa menciptakan kondisi hidup yang tidak sehat dan tidak aman untuk fisik maupun mental.
Hoarding disorder biasanya muncul pertama kali di usia remaja dan secara bertahap memburuk seiring bertambahnya usia.
Baca juga: Senang Menimbun Barang Tak Terpakai? Mungkin Gejala Penyakit Hoarding
Kondisinya lalu memburuk dan menciptakan masalah signifikan pada pertengahan usia 30-an.
Gangguan ini juga lebih berisiko dialami oleh orang berusia di atas 60 tahun dan penderita isu kesehatan mental lainnya, terutama kecemasan dan depresi.
Ada sejumlah alasan yang biasa dijadikan pembenaran untuk perilaku mereka yakni:
Biasanya gangguan tersebut dipicu oleh peristiwa stres atau traumatis, seperti perceraian atau kematian orang yang dicintai.
Mereka merasa ketakutan sehingga merasa perlu menyelamatkan harta berharganya lalu melakukan penimbunan.
Baca juga: Tanda-tanda Trauma Masa Kecil yang Terpendam pada Orang Dewasa
Gejala hoarding disorder yang bisa dikenali antara lain:
Isu kesehatan mental ini biasanya juga dibarengi dengan gangguan fungsi kognitif termasuk:
Baca juga: Ini Beda antara Hobi Mengoleksi dan Menimbun Barang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.