KOMPAS.com - Pernah menyadari jika aroma parfum di pakaian tidak bertahan lama?
Selain jenis parfum yang digunakan, cara yang keliru dalam memakai parfum dapat membuat aromanya menghilang lebih cepat.
Jika digunakan dengan tepat, wangi parfum tidak akan mudah memudar. Bagaimana caranya?
Pertama, kita perlu mengaplikasikan parfum di area yang tepat.
Idealnya, parfum disemprotkan di titik nadi atau area yang hangat di tubuh, seperti leher, dada, bahu, pergelangan tangan, dan siku bagian dalam.
Baca juga: Inovasi Gila Elon Musk, Bikin Parfum Beraroma Rambut Terbakar
Menyemprotkan parfum di area-area tersebut akan membuat wanginya lebih tercium.
Pilih satu atau dua area yang ingin difokuskan, misalnya di pergelangan tangan dan leher.
Beberapa area tubuh lain seperti ketiak dan belakang lutut juga merupakan area yang hangat, namun tidak ideal untuk disemprotkan parfum.
Ada berbagai jenis parfum yang berbeda, dan pilih yang sesuai kebutuhan kita.
Kadar esensi aromatik dalam wewangian akan memengaruhi berapa lama aroma parfum bisa bertahan di kulit.
Misalnya, eau de toilette atau pewangi tubuh yang beraroma ringan mengandung sekitar 10 persen esensi aromatik dan bertahan selama beberapa jam setelah digunakan.
Eau de parfum, di sisi lain, memiliki konsentrasi esensi parfum yang lebih tinggi antara 15-20 persen dan dapat bertahan lebih lama ketimbang eau de toilette.
Baca juga: 7 Tips Menggunakan dan Menyimpan Parfum agar Tetap Awet
Namun karena konsentrasi esensi aromatik yang lebih tinggi, wewangian jenis ini cenderung lebih mahal di pasaran.
Bedakan juga antara designer cologne dengan niche cologne.
Designer cologne yang dibuat oleh merek desainer memiliki aroma lebih halus dan lebih aman, agar parfum ini disukai banyak orang.