Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baur: Nyawa Baru untuk Tekstil Lama ala Sejauh Mata Memandang

Kompas.com - 27/10/2022, 11:10 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Koleksi "Baur" tak hanya menandai delapan tahun perjalanan Sejauh Mata Memandang (SMM) namun juga konsistensinya mengusung konsep slow fashion.

Terdapat 29 look yang ditampilkan dalam pagelaran busana Jakarta Fashion Week 2023 yang digelar di Pondok Indah Mall 3, Selasa (25/10/2022)b lalu itu.

Terdiri dari atasan, kebaya, kain, dan item bernuansa putih-keabuan, seluruhnya terbuat dari bahan tekstil yang sudah tidak terpakai.

Baca juga: Debut di Artjog 2022, Sejauh Mata Memandang Singgung Isu Kepunahan

Bahan yang dimanfaatkan termasuk kain perca sisa produksi, kain stok mati (deadstock), kain sisa dari berbagai pameran sebelumnya, serta kain hasil daur ulang dari pakaian tidak layak pakai (limbah tekstil pasca produksi).

Sampah tekstil yang sudah tidak terpakai yang dimanfaatkan oleh Sejauh Mata Memandang untuk koleksi terbarunya di akhir tahun 2022Sejauh Mata Memandang Sampah tekstil yang sudah tidak terpakai yang dimanfaatkan oleh Sejauh Mata Memandang untuk koleksi terbarunya di akhir tahun 2022
Di tangan Chitra Subyakto, pendiri dan direktur kreatif SMM, bahan-bahan tersebut diolah kembali, digabungkan dengan benang baru, dan dipadupadankan dengan kain baru sehingga kembali menjadi kreasi baru, indah nan unik.

Tak hanya dari koleksi Sejauh, limbah tekstil pasca produksi itu juga didapat dari program Daur Ulang Sejauh yang bekerja sama dengan Ecotouch.

Ada juga pakaian tidak layak pakai yang dikirim oleh para Sahabat Sejauh yang ikut diolah menjadi koleksi terbaru ini.

Baca juga: Sejauh Mata Memandang, Menjaga Bumi dengan Fesyen Berkelanjutan

Tahapan daur ulang ini diawali dengan pemilahan bahan, pencopotan kancing dan resleting yang lama, pemotongan, pencacahan, dan proses-proses lainnya sampai kembali menjadi benang.

Benang hasil daur ulang ini yang kemudian dikombinasikan dengan benang katun baru sebagai penguat lalu ditenun kembali menjadi kain.

Proses produksi Baur sendiri dilakukan di berbagai kota termasuk Jakarta dan Bandung untuk tahapan daur ulang sedangkan penenunan kain dilakukan di Pekalongan.

Sesuai dengan skema bisnis sirkularitas yang dijunjung, seluruh proses dikerjakan dengan teknologi yang bertanggungjawab dan melibatkan komunitas pemberdayaan masyarakat.

Koleksi Baur dari Sejauh Mata Memandang yang ditampilkan di Jakarta Fashion Week 2022.Sejauh Mata Memandang Koleksi Baur dari Sejauh Mata Memandang yang ditampilkan di Jakarta Fashion Week 2022.
“Saya percaya setiap individu punya kontribusi dan peran penting dalam menjaga lingkungan dan mencegah kerusakan alam sebagai hal serius yang kita hadapi saat ini," kata Chitra Subyakto, dalam pernyataan media yang diterima Kompas.com.

"Melalui koleksi ‘Baur’, kami memperpanjang siklus hidup pakaian dan limbah tekstil pasca produksi sehingga tidak menjadi sampah abadi," tambahnya. 

Ia mengaku menyadari tidak ada produk yang bisa seutuhnya lestari namun terus berupaya agar lebih bertanggungjawab, khususnya untuk menjaga Bumi.

Baca juga: Mengintip Kisah Sejauh Mata Memandang, Mencari Peluang dari Barang yang Terbuang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com