KOMPAS.com - Tempat kerja yang seharusnya menjadi ruang aman ternyata tidak selamanya bebas dari perilaku bullying atau perundungan.
Menurut survei yang dilakukan Workplace Bullying Institute, 30 persen pekerja mengaku pernah mengalami bullying di tempat kerjanya.
Sementara sebanyak 43,2 persen karyawan yang bekerja secara remote yang disurvei juga melaporkan hal yang sama.
Bullying di tempat kerja tentunya tidak diinginkan siapa pun karena perilaku ini dapat menyebabkan trauma bahkan penurunan performa kinerja.
Lantas, bagaimana cara mengetahui tanda-tanda bullying supaya terhindar dari perilaku tidak menyenangkan ini?
Baca juga: Memahami Arti Bullying, Jenis, Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya
Dilansir dari Very Well Mind, ada beberapa tanda yang mengisyaratkan bullying terjadi di tempat kerja. Berikut di antaranya:
Karyawan yang menjadi korban bullying di tempat kerja dapat merasakan berbagai dampak seperti yang berikut ini:
Karena karyawan yang di-bully di tempat kerja merasakan tekanan, mereka dapat mengalami tekanan darah tinggi maupun perubahan suasana hati.
Tidak menutup kemungkinan juga mereka merasakan serangan panik, menjadi stres, bahkan terkena maag atau asam lambung.
Tak hanya itu, karyawan yang menjadi korban bullying di tempat kerja dapat mengalami sakit kepala, ketegangan otot, dan perubahan nafsu makan.
Ada kemungkinan bullying turut mempengaruhi kualitas dan durasi tidur bagi karyawan yang di-bully.
Karyawan yang mengalami bullying di tempat kerja dapat merasakan berbagai dampak berikut ini dalam pekerjaan, yakni:
Korban bullying di tempat kerja kemungkinan juga terganggu ketika bekerja karena mereka berusaha menghindari pelaku perundungan.
Perundungan yang dialami juga mendorong mereka untuk membela diri, termasuk merenungkan kejadian tidak mengenakan yang dialami.
Baca juga: Jadi Korban Bullying di Tempat Kerja? Lakukan 7 Hal Ini
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan supaya korban bullying terbebas dari jerat perundungan di tmpat kerja mereka. Ada apa saja?