Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Pengaruh Blue Light bagi Kulit dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 01/11/2022, 09:36 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di zaman modern ini, bukanlah hal aneh lagi jika semua hal dilakukan dengan gadget, seperti smartphone, laptop, dan tablet.

Sayangnya, hal itu artinya membuat kita lebih sering terpapar blue light, yang bukan hanya merusak mata dan membuat sakit kepala, tapi juga dapat berpengaruh pada kulit.

Hiperpigmentasi, melasma, dan bintik-bintik hitam diyakini dapat disebabkan oleh paparan blue light.

Dikutip dari Lifestyleasia, dokter kulit bersertifikat dan spesialis dermatologi kosmetik Hadley King, MD, mengatakan bahwa blue light merupakan cahaya tampak berenergi tinggi (HEV) yang juga berfrekuensi tinggi.

King mengatakan, cahaya ini biasanya berasal dari matahari, meski dapat dipancarkan oleh smartphone, tablet, televisi, dan layar komputer.

Baca juga: Studi: Blue Light Juga Bisa Merusak Kulit

Namun seperti sudah disebutkan, paparan blue light berlebih dapat berbahaya bagi tubuh, begitu juga kulit.

Pasalnya, cahaya HEV dapat menembus dermis, lapisan tengah kulit, serta dapat menjadi penyebab kulit menua secara prematur dan berkontribusi dalam hiperpigmentasi, melasma, dan bintik-bintik hitam.

Bahkan, kekencangan dan elastisitas kulit juga dapat dikaitkan dengan blue light.

Sebab menurut King, HEV sama seperti sinar UV yang memancarkan radikal bebas, menyebabkan sel kulit memproduksi enzim yang menghancurkan kolagen dan elastin pada kulit.

Lebih lanjut, studi juga menunjukkan bahwa dampak blue light pada kulit dipengaruhi oleh jumlah dan waktu terpapar.

“Misalnya, jika bekerja dari rumah di depan komputer dan menerangi ruang kerja dengan lampu LED, artinya dampaknya bisa lebih besar dibanding mereka yang membatasi penggunaan gadget,” ujar dokter kulit bersertifikat di Schweiger Dermatology Group di King of Prussia, Erum Ilyas.

Namun, efek jangka panjang dari paparan blue light ini biasanya tidak terlalu terlihat, berbeda dengan efek sunburn (terbakar matahari) karena paparan sinar UV.

Untuk itu, Ilyas merekomendasikan agar kita memperhatikan masalah kulit yang terjadi. Misalnya, jika kulit mengalami diskromia atau perubahan warna kulit, kemungkinan blue light lah yang menyebabkannya.

Baca juga: Memahami Efek Buruk Blue Light pada Penampilan Kulit Wajah

Jenis warma kulit yang rentan alami kerusakan akibat blue light

Menurut Ilyas, kerusakan kulit akibat blue light lebih rentan dialami oleh mereka yang memiliki warna tipe tiga hingga enam, yang lebih mudah menjadi tan (kecokelatan), yaitu:

  • Cokelat terang
  • Cokelat
  • Cokelat tua
  • Sangat cokelat

Ia berpendapat, mereka yang memiliki warna kulit di atas memiliki risiko perubahan warna akibat blue light yang lebih tinggi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com