Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minyak Telon, Melindungi dari Serangga Sekaligus Wangi di Kulit

Kompas.com - 01/11/2022, 20:08 WIB
Wisnubrata

Editor

KOMPAS.com - Nama minyak telon bagi orang Indonesia sangat populer -terutama di kalangan ibu-ibu. Pasalnya, orang Indonesia sejak zaman dahulu sudah mengandalkan minyak telon untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan.

Minyak telon kerap dipakai untuk meredakan perut bayi yang kembung supaya si buah hati tidak terus-menerus merengek di malam hari. Tidak hanya itu, minyak yang terbuat dari minyak kelapa, minyak kayu putih, dan minyak adas itu juga bisa memberikan efek menenangkan.

Adapun nama minyak telon diambil dari bahasa Jawa yang berarti telu. Dalam bahasa Indonesia, telu artinya tiga. Minyak telon disebut demikian karena minyak ini dibuat dari tiga bahan, yakni minyak adas (oleum foeniculi), minyak kelapa (oleum cocos), dan minyak kayu putih (cajuput oil).

Nah, dari ketiga minyak yang sudah disebutkan, masing-masing memiliki manfaat tersendiri, seperti minyak kayu putih yang dapat melebarkan aliran darah. Manfaat tersebut bisa dirasakan karena minyak kayu putih mampu melebarkan pori-pori pada kulit sehingga badan terasa lebih hangat.

Ada pun, minyak kayu putih adalah hasil penyulingan daun kayu putih. Tidak heran kalau aroma dari minyak ini begitu khas.

Sementara itu, minyak adas yang terkandung dalam minyak telon adalah hasil sulingan serbuk buah adas yang sudah dimasak dan kering.

Ketika adas diolah menjadi minyak, hasilnya dapat merangsang saraf, karminatif (mencegah atau mengurangi perut kembung), dan antibakteri.

Minyak adas juga bermanfaat sebagai antelmintik (jenis obat yang dapat mematikan cacing dalam usus), menyejukkan saluran cerna, sekaligus sebagai perangsang nafsu makan.

Di sisi lain, minyak kelapa yang terdapat dalam minyak telon berguna untuk menjaga kehalusan dan kelembapan kulit. Minyak tersebut sejak dulu sudah digunakan untuk memijat, kerikan, atau cem-ceman.

Manfaat minyak telon tidak terbatas pada meredakan kembung dan efek menenangkan saja. Lebih dari itu, minyak telon bisa memperlancar pernapasan jika dioleskan pada perut, telapak kaki, dan punggung.

Minyak telon juga dapat dimanfaatkan untuk melembapkan kulit si kecil. Dengan begitu, kulit bayi terhindar dari kekeringan.

Lalu untuk menghangatkan tubuh, minyak telon bisa dioleskan sehingga melebarkan pembuluh darah tepi dan membuat kulit terasa hangat.

Selain itu aroma yang kuat dari minyak telon ternyata mampu membuat serangga menjauh. Ini bermanfaat untuk menghindarkan diri dari risiko digigit serangga.

Minyak ini bahkan berguna untuk mencegah pertumbuhan jamur pada kulit, meningkatkan kualitas tidur, hingga mengatasi kejang otot.

Mengingat banyak manfaatnya, di pasaran kini beredar banyak merek minyak telon. Salah satunya adalah Niinon, yang terbuat dari bahan-bahan alami.

Karena menggunakan bahan dasar herbal alami, Niinon disebut tidak lengket dan mampu menyerap dengan cepat.

Selain itu, Niinon juga mampu melindungi tubuh si kecil dari gigitan nyamuk selama 8 jam dan mampu memberikan wangi yang tahan hingga 12 jam berkat kandungan baby essence.

Niinon dibuat oleh PT. Gendhis Duta Nusantara dengan memenuhi persyaratan produksi sesuai dengan aturan CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) yang ditetapkan oleh BPOM dan cGMP (current Good Manufacturing Practices) seperti anjuran WHO.

“Di tengah sengitnya persaingan untuk produk bayi dan anak, kami hadir dengan inovasi yang bertujuan untuk mewujudkan impian dan kebutuhan setiap orang tua akan produk herbal alami yang aman untuk keluarga,” kata David Gideon, Direktur Utama PT. Gendhis Duta Nusantara.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com