Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asupan Kafein Ibu Hamil Beri Pengaruh Buruk pada Tinggi Badan Bayi

Kompas.com - 03/11/2022, 20:45 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

Sumber CNN

KOMPAS.com - Minum secangkir kopi atau teh yang mengandung kafein mungkin menjadi pilihan yang bagus untuk memulai hari.

Tapi, menurut sebuah studi terbaru, sedikit kafein yang dikonsumsi ibu hamil tetap bisa berdampak negatif terhadap bayi yang dikandungnya.

Studi yang diterbitkan dalam JAMA Network Open itu mengungkapkan bahwa anak-anak yang terpapar kafein dalam jumlah kecil sebelum lahir ditemukan rata-rata lebih rendah daripada yang tidak terpapar kafein.

Baca juga: Bolehkah Ibu Hamil Minum Kopi? Begini Penjelasannya

Anak-anak dari ibu yang mengonsumsi kafein saat hamil juga terbukti lebih rendah perawakannya pada usia empat tahun daripada yang ibunya tidak mengonsumsi kandungan tersebut.

Seorang ahli epidemiologi kebidanan dan penulis utama studi, Dr Jessica Gleason pun mengungkapkan, kesenjangan ini bisa melebar setiap tahun hingga usia delapan tahun.

"Untuk lebih jelasnya, ini bukan perbedaan besar dalam tinggi badan, tetapi ada perbedaan kecil dalam tinggi badan di antara anak-anak dari orang-orang yang mengonsumsi kafein selama kehamilan," terangnya seperti dikutip dari CNN Health.

Sementara itu, American College of Obstetricians and Gynecologists saat ini merekomendasikan pembatasan konsumsi kafein kurang dari 200 miligram per hari saat hamil.

Baca juga: 3 Alasan Mengapa Kopi Bisa Membuat Lebih Bahagia dan Produktif

Ada pun menurut Cleveland Clinic, kafein tidak hanya terkandung dalam secangkir kopi saja namun juga di teh.

Secangkir teh berkafein biasanya memiliki sekitar 75 miligram kafein, secangkir kopi instan memiliki sekitar 100 miligram, dan secangkir kopi yang disaring memiliki sekitar 140 miligram.

Bahkan, secangkir cokelat juga memiliki sekitar 31 miligram kafein.

"Tetapi, perbedaan yang ditemukan dalam studi terbaru ditemukan pada anak-anak dari orangtua yang minum kurang dari setengah cangkir kopi per hari saat hamil, atau jauh di bawah pedoman saat ini," kata Gleason.

Tidak jelas apakah penelitian ini secara efektif menunjukkan sebab dan akibat antara konsumsi kafein ibu dan tinggi badan anak.

Namun, profesor epidemiologi dan biostatistik di Curtin University di Australia, Dr Gavin Pereira menuturkan bahwa korelasi yang diamati dalam studi ini dapat dijelaskan dengan adanya penyebab umum dari konsumsi kafein dan pembatasan pertumbuhan, misalnya kemiskinan, stres, dan faktor diet.

Baca juga: Tinggi Badan Anak Laki-laki Berhenti di Usia Berapa?

Kekhawatiran anak tumbuh rendah

Anemia merupakan kondisi umum yang dialami para ibu hamil. Anemia atau kekurangan sel darah merah pada bumil ternyata dibagi menjadi tiga jenis yang pantang diabaikan.SHUTTERSTOCK/zffoto Anemia merupakan kondisi umum yang dialami para ibu hamil. Anemia atau kekurangan sel darah merah pada bumil ternyata dibagi menjadi tiga jenis yang pantang diabaikan.
Jika tinggi badan yang lebih rendah di masa kanak-kanak awal bertahan hingga dewasa, akan ada kemungkinan pula risiko hasil kardiometabolik yang buruk seperti penyakit jantung dan diabetes, yang terkait dengan perawakan yang lebih kecil.

"Tetapi, masih belum ada cara untuk mengetahui apakah perbedaan itu akan bertahan hingga dewasa. Dan studi seperti ini yang berfokus pada hasil populasi bukanlah alasan bagi keluarga individu untuk panik," ujar Gleason.

Halaman:
Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com