KOMPAS.com - Sebagian orang ingin melakukan self healing, namun tidak sedikit dari mereka yang belum mengetahui cara untuk memulainya.
Self healing yang belakangan ini ramai dibicarakan warganet adalah proses untuk menyembuhkan luka mental atau batin karena berbagai faktor.
Dilansir dari laman Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), psikolog Agata Paskarista, S.Psi., M.Psi., CPS mengatakan, luka secara psikologis berbeda dengan luka pada umumnya.
Ia menjelaskan bahwa luka psikologis sebenarnya tidak terlihat, tapi dapat dirasakan dan berlangsung untuk waktu yang lebih lama.
Lebih lanjut, ia membeberkan beberapa cara untuk memulai self healing supaya orang bisa berdamai dengan pengalaman tak mengenakan di masa lalu.
Kira-kira, ada apa saja?
Baca juga: 9 Tips Self Healing untuk Memulihkan Luka Batin
Agata mengatakan, orang perlu melakukan self healing lantaran luka psikologis tidak dapat hilang begitu saja seiring berjalannya waktu.
Maka dari itu, ia mengingatkan bahwa penyembuh dari luka batin adalah diri sendiri dan setiap orang bisa melakukan self healing.
Self healing diperlukan supaya orang mampu menerima ketidaksempurnaan, merangkai pikiran yang positif tentang hidupnya, dan memahami dirinya sendiri.
Untuk melakukannya, perjalanan memulihkan diri sendiri dari luka batin bisa dimulai dengan beberapa cara sebagai berikut.
Luka patin karena pengalaman tak mengenakan di masa lalu dapat timbul dalam bentuk kecemasan, perasaan gagal, dan kesedihan yang mendalam.
Ketiga hal tersebut alangkah baiknya tidak dibiarkan karena mengarahkan orang pada depresi.
Karena alasan itulah Agata menyarankan mereka yang membutuhkan self healing untuk melakukan self love terlebih dulu.
Hal ini bisa dimulai dengan merawat diri, memahami pikiran yang negatif dan merekonstruksi tujuan.
Ketiganya perlu dilakukan supaya orang mampu untuk mengembangkan diri mereka sendiri.