Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjajahan Kembali Jadi Musuh dalam Black Panther Wakanda Forever

Kompas.com - 14/11/2022, 12:53 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Collider

KOMPAS.com - Penjajahan lagi-lagi menjadi “musuh” utama dari seri Black Panther.

Ya, pada film pertamanya, diperlihatkan bagaimana Wakanda yang semula bersembunyi dari dunia pada akhirnya mulai membuka diri setelah T’Challa (Chadwick Boseman) mengalahkan Killmonger (Michael B. Jordan).

Dikisahkan, keputusan T’Challa untuk mengumumkan keberadaan Wakanda tersebut merupakan cara membuat Wakanda dapat membantu orang yang membutuhkan di belahan dunia lain, yang merupakan keinginan Killmonger.

Sayangnya, hal itu membuat Wakanda kini menjadi target negara lain yang ingin mengeskploitasi sumber daya utama Wakanda, yaitu vibranium.

Baca juga: Sambut Film Baru Black Panther, Citizen Luncurkan Jam Tangan Khusus

Dikutip dari Collider, masalah eksploitasi tersebut juga diperlihatkan di awal film Black Panther: Wakanda Forever.

Ratu Ramonda (Angela Bassett) pergi menghadiri pertemuan di PBB untuk melaporkan bahwa ia menangkap tentara Perancis yang menyerang Wakanda untuk mendapatkan vibranium.

Masalah keserakahan dan penjajahan dalam Black Panther: Wakanda Forever pun belum berhenti sampai di situ.

Sebab, CIA rupanya berhasil mendapatkan mesin yang dapat mendeteksi keberadaan vibranium di luar Wakanda, tepatnya di dasar laut.

Baca juga: Penjelasan Lengkap soal Namor dalam Black Panther: Wakanda Forever

Namun, mesin tersebut memasuki area kekuasaan Namor (Tenoch Huerta Mejía), yang menyadari bahwa negara lain ingin mengeksploitasi wilayahnya.

Lalu melalui flashback, kita juga akan melihat Namor kecil yang menyaksikan bagaimana orang-orang dengan kekuasaan menjajah dan bertindak semena-mena.

Hal inilah yang membuat Namor ingin mengajak Wakanda untuk menjadi sekutu dan melindungi satu sama lain.

Terakhir, tema penjajahan ini kembali ditunjukkan melalui adegan percakapan antara mantan agen CIA Everett Ross (Martin Freeman) dan Direktur CIA Valentina Allegra de Fontaine (Julia Louis-Dreyfus) yang meski dapat dijadikan pengalih dari momen-momen emosional dalam cerita Black Panther: Wakanda Forever, tetap memperlihakan betapa kejamnya penjajahan.

Baca juga: Ditinggal Chadwick Boseman, Black Panther: Wakanda Forever Nyaris Batal Diproduksi

Dalam adegan itu, Everett, yang memberikan informasi secara diam-diam pada penduduk Wakanda terlihat membela teman-temannya itu saat dipojokkan oleh Valentina yang menyadari pengkhianatan Everett pada CIA.

Saat itu, diperlihatkan, Amerika Serikat yang merupakan “penjajah” kemungkinan tidak akan menahan diri jika berhasil mendapatkan vibranium.

Intinya, dari semua momen-momen dan adegan tersebut, tak dapat dipungkiri bahwa eksploitasi dan penjajahan merupakan “musuh utama” dalam seri Black Panther, begitu pula dalam Black Panther: Wakanda Forever.

Masih belum diketahui apakah tema yang sama akan kembali digunakan dalam film Black Panther selanjutnya.

Baca juga: Sutradara Black Panther Beberkan Percakapan Terakhir dengan Boseman

 

Namun melihat AS dan negara lainnya yang masih menginginkan vibranium, ada kemungkinan tema ini masih akan diangkat sebagai salah satu komponen utama cerita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Collider
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com