Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/11/2022, 07:42 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berhubungan intim dengan lawan jenis sepertinya tidak lagi terlihat menarik bagi sebagian orang sehingga mereka mencari kepuasan seksual lewat robot seks.

Ada beberapa kemungkinan mengapa robot seks dijadikan primadona, salah satunya adalah kepuasan secara seksual yang didapat jika orang berhubungan intim dengan teknologi.

Ini sejalan dengan 25 persen generasi milenial yang disurvei bahwa mereka percaya di masa depan bakal ada hubungan yang intens dan romantis dengan robot, dilansir dari Getmaude.

Menurut situs ulasan sex toy, Bedbible, industri robot seks juga berkembang pesat bahkan mampu mengantongi 200 juta Dollar AS atau setara Rp 3,1 triliun setiap tahun dari penjualan robot seks.

Lantas, berapa persen orang di seluruh dunia yang pada akhirnya mencari kepuasan seksual melalui robot seks?

Baca juga: Robot Seks untuk Manusia, Membantu atau Mengganggu?

Jumlah pengguna robot seks

Bedbible yang meneliti kepopuleran robot seks mendapati temuan bahwa 17 persen orang di seluruh dunia setidaknya memiliki atau pernah berhubungan intim dengan robot seks.

Perbandingan antara pria dan wanita yang menggunakan robot seks bisa dibilang tak berbeda jauh. Sebanyak 17,8 persen pria dan 16,5 persen wanita ternyata pernah berhubungan intim dengan robot seks.

Apabila dipecah berdasarkan negara, sebanyak 15,3 persen orang di AS pernah berhubungan intim atau menggunakan robot seks, sementara di Eropa sebesar 18,3 persen.

Menariknya, negara yang terletak di Asia Timur seperti Jepang mencatatkan angka pengguna robot seks yang lebih tinggi sebesar 27,1 persen ketimbang AS dan Eropa.

Kapan robot seks mulai populer?

Mencari kepuasan seksual seorang diri atau bersama pasangan bisa dilakukan dengan memanfaatkan sex toy, tapi orang-orang tertentu memilih menggunakan robot seks.

Ini bukanlah fenomena yang baru-baru terjadi lantaran industri robot seks sudah dimulai sejak tahun 2010 yang lalu ketika Douglas Hines mengenalkan Roxxxy.

Roxxxy adalah robot seks yang diluncurkan oleh perusahaan alat hiburan dewasa, True Companion, yang diarsiteki langsung oleh Hines dan dijual seharga Rp 110-141 juta.

Sejak Roxxxy diperkenalkan ke publik, industri robot seks sudah mengalami perkembangan dengan teknologi dan fitur yang lebih baru ke dalam boneka.

Hal tersebut juga termasuk RealDoll yang dibuat oleh Abyss Creations -yang telah menjual robot seks senilai lebih dari60 juta Dollar AS atau setara Rp 941 miliar sejak tahun 2015.

Robot seks yang ditawarkan itu dibekali fitur nan realistis, seperti gerakan kepala dan tangan, sensor pendeteksi sentuhan, dan teknologi kecerdasan buatan atau AI.

Disematkannya kecerdasan buatan ke dalam robot seks tentunya memudahkan benda ini untuk melakukan percakapan dan kesan realistis selama bercinta.

Bukti bahwa industri robot seks mengalami kemajuan juga bisa dilihat dari temuan California Institute of Technology yang mencetak kulit buatan untuk produksi robot seks.

Kulit buatan perusahaan tersebut terbuat dari hidrogel dan terasa nyata, serta mungkin juga akan ada teknologi pernapasan yang menambah kesan realistis ketika robot seks digunakan.

Baca juga: Pria di Kazakhstan Menikah dengan Boneka Seks, Bukti Cinta Itu Buta?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com