KOMPAS.com - Istilah Voluntarily Stopping Eating and Drinking (VSED) ramai dibicarakan di media sosial terkait kasus keluarga yang tewas di Kalideres, Jakarta Barat.
Empat penghuni rumah tersebut diduga sengaja tidak makan atau minum hingga menyebabkan kematian.
Tidak ditemukan sisa makanan di lambung maupun persediaan makanan di rumah tersebut.
Baca juga: Spekulasi Psikolog Forensik: Kematian Keluarga di Kalideres Ada yang Disengaja
Saat ini, kepolisian masih mengusut kasus tersebut termasuk dengan adanya spekulasi bunuh diri yang disengaja ini.
Voluntarily Stopping Eating and Drinking (VSED) adalah keputusan yang dibuat oleh orang dewasa yang kompeten untuk menghentikan asupan makanan dan cairan ke tubuhnya untuk mempercepat kematiannya.
Praktik ini bukan hal baru dan sudah cukup dikenal di beberapa negara barat sebagai cara eutanasia yang tergolong praktis dengan kendali orang tersebut sepenuhnya.
Baca juga: Ada Eutanasia dan Bunuh Diri dengan Bantuan, Bedanya Apa?
Biasanya ini diambil sebagai pilihan sukarela untuk mempercepat kematian oleh orang yang mampu mengambil keputusan yang menderita penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan progresif, atau terminal.
Hal ini berbeda dari penurunan nafsu makan yang biasa dialami oleh orang menjelang ajalnya karena dilakukan dengan metode tertentu.
Beberapa orang juga melakukannya agar bisa meninggal di rumah dengan tenang dan menganggapnya sebagai 'kematian alami'.
Baca juga: Jelang Eutanasia, Ini Kegiatan Profesor Australia Usia 104 Tahun di Swiss
Voluntarily Stopping Eating and Drinking adalah hal yang legal di beberapa negara di Amerika Serikat dengan syarat pelakunya mampu mengambil keputusan dan membuat pilihan sukarela.
Praktik VSED terjadi dengan ketidaknyamanan minimal dan dalam periode yang dapat diprediksi beberapa hari atau minggu setelah dimulainya puasa.
Kematian biasanya terjadi karena tubuh mengalami dehidrasi, bukan kelaparan.
Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan yakni:
Seseorang yang ingin melakukan VSED harus mampu mengambil keputusan dan sangat menderita sehingga sangat bertekad untuk mempercepat kematian dengan berpuasa.