KOMPAS.com - Depresi bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak.
Sama seperti orang dewasa, depresi pada anak juga dapat berdampak negatif, baik pada mental, hubungan, maupun kesehatan fisiknya.
Anak yang mengalami depresi biasanya akan sulit menjalin relasi dengan teman-teman atau keluarganya, dan jika dibiarkan rasa sedih akibat depresi itu bisa menyakiti fisiknya sendiri.
Karena itu, depresi pada anak ini perlu diatasi.
Sayangnya, depresi pada anak kerap kali terabaikan, karena mengetahui gejalanya cukup sulit.
Dilansir dari WebMD, anak yang mengalami depresi biasanya akan terlihat sedih, meski anak yang sedih belum tentu mengalami depresi.
Namun, jika kesedihan anak terjadi secara terus menerus hingga mengganggu aktivitas, hobi, tugas-tugasnya, atau hubungannya dengan keluarga, kemungkinan besar anak mengalami depresi.
Baca juga: Gejala Depresi pada Anak yang Perlu Diwaspadai
Lalu selain kesedihan, anak yang mengalami depresi pun dapat menunjukkan gejala berikut,
Perlu diingat, tidak semua anak yang depresi menunjukkan gejala di atas.
Bahkan faktanya, kebanyakan anak-anak akan menunjukkan gejala berbeda di waktu berbeda pula.
Lebih lanjut, meski beberapa anak dapat meneruskan kehidupannya dengan baik saat depresi, mayoritas anak yang mengalami depresi akan terlihat mengalami perubahan dalam aktivitas sosialnya, ketertarikannya akan sekolah, performa akademik, dan penampilan,
Anak-anak yang mengalami depresi juga bisa mencoba untuk bunuh diri, meski itu jarang terjadi pada anak di bawah usia 12 tahun, dengan anak perempuan lebih mungkin untuk melakukannya.
Baca juga: Mengenali dan Mengatasi Depresi pada Anak
Meski dapat terjadi pada anak manapun, WebMD mengatakan bahwa depresi lebih sering ditemukan pada anak laki-laki berusia di bawah 10 tahun.
Namun pada umur 16, anak perempuan bisa mengalami depresi yang lebih parah.
Selain itu, anak dari keluarga dengan depresi memiliki risiko lebih tinggi mengalami depresi.