KOMPAS.com - Terdapat dua jenis suede, yaitu terbuat dari kulit hewan dan bahan sintetis, yang kini beredar di pasaran.
Baik dari kulit hewan ataupun sintetis, terkadang keduanya terlihat memiliki kualitas yang sama.
Material suede tersebut sama-sama bertekstur halus, lentur bahkan sampai tingkat ketahanannya pun mirip.
Tapi sebenarnya kedua bahan itu memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
Baca juga: Mengenal Suede, Bahan Kulit yang Jadi Favorit Industri Fesyen
Material yang satu ini biasa digunakan untuk membuat produk tekstil seperti pakaian, jaket, sepatu, ikat pinggang, tas hingga aksesori berbahan kulit lainnya.
Jika dilihat dengan teliti, antara suede kulit hewan dan sintetis terdapat beberapa perbedaan yang mudah dikenali.
Melansir Lifestyle Asia, berikut cara membedakan suede dari kulit asli dan sintetis.
Ketika diolah menjadi produk fashion, bahan suede dari kulit hewan dapat berubah warna menjadi lebih gelap. Proses alami ini biasa disebut dengan aging atau tanning.
Kecepatan pada perubahan warna itu dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari suhu, sinar matahari, tingkat pemakaian sampai cara penyimpanannya.
Namun perubahan warna tersebut terkadang tidak menjadi satu hal yang kerap disesalkan para pemiliknya.
Justru perubahan warna tersebut merupakan satu hal yang diminati, karena warna yang dihasilkan dari proses aging itu lebih menampilkan kesan mewah dan klasik.
Semakin lama disimpan, kualitas suede dari kulit hewan juga cenderung lebih lembut.
Berbeda dengan material suede sintetis, selama apapun produk itu disimpan, warnanya hingga teksturnya akan lebih konsisten.
Baca juga: Berlapis Suede, Tengok Kreasi Kolaborasi Dior x Birkenstock Tokio