Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minyak Zaitun Bisa Turunkan Berat Badan, Ini Cara Menggunakannya

Kompas.com - Diperbarui 30/11/2022, 07:24 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Sebagian orang berusaha keras untuk menurunkan berat badan sampai rela melakukan berbagai macam cara.

Beberapa cara yang sering kali ditempuh untuk menurunkan berat badan, di antaranya berolahraga, tidur yang cukup, termasuk mengurangi porsi makan.

Untuk kasus yang satu ini, penurunan berat badan sebenarnya juga bisa didukung dengan menggunakan minyak zaitun atau olive oil secara rutin.

Minyak zaitun adalah makanan sehat dalam diet Mediterania yang dibuat dari ekstraksi buah zaitun dan dikenal karena manfaatnya bagi kesehatan.

Minyak zaitun untuk menurunkan berat badan

Nama minyak zaitun sebenarnya tidaklah asing di telinga sebagian orang, namun belum banyak yang mengetahui manfaat kesehatannya.

Dilansir dari Healthline, minyak zaitun punya manfaat untuk mengurangi peradangan, menyehatkan jantung, termasuk menurunkan tekanan darah.

Ada kemungkinan orang yang rutin mengonsumsi minyak zaitun juga dapat melindungi kesehatan otak bahkan mencegah perkembangan kanker.

Apabila minyak zaitun ingin dimanfaatkan untuk menurunkan berat badan, makanan sehat yang satu ini juga bisa mewujudkan keinginan ini.

Pasalnya, minyak zaitun mengandung asam lemak tak jenuh tunggal yang mempunyai satu ikatan karbon tak jenuh dalam komposisi kimianya.

Baca juga: 11 Manfaat Minyak Zaitun, Cegah Penyakit Jantung, Stroke, hingga Kanker

Ilustrasi minyak zaitunFreepik/Yeko Photo Studio Ilustrasi minyak zaitun
Manfaat minyak zaitun untuk menurunkan berat badan sempat ditelisik peneliti dalam studi British Journal of Nutrition.

Awalnya studi menjaring pria dengan kelebihan berat badan atau obesitas untuk mengganti konsumsi lemak jenuh dan lemak tak jenuh tunggal.

Studi yang dilakukan selama empat minggu tersebut lantas menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi lemak tak jenuh tunggal berat badannya turun secara kecil namun signifikan.

Hasil yang diperoleh responden lebih menguntungkan ketimbang mereka mengonsumsi makanan yang kaya lemak jenuh.

Studi lainnya juga mendapati temuan yang tidak jauh berbeda bahwa asam lemak tak jenuh bermanfaaat untuk menjaga berat badan.

Hal tersebut terungkap dalam studi European Journal of Nutrition yang dipublikasikan ke National Library of Medicine.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber Healthline


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com