KOMPAS.com - Anggrek merupakan salah satu jenis tanaman hias berbunga yang paling diminati pencinta tanaman di Indonesia karena keindahan bunganya.
Jenis bunga anggrek yang ada di Indonesia pun cukup beragam, misalnya saja dendrobium, anggrek bulan atau phalaenopsis, hingga anggrek tanah atau spathyphyllum.
Anggrek dendrobium pun menjadi salah satu jenis yang terbilang paling populer. Sebab selain memiliki berbagai warna pastel cerah yang cantik, dendrobium juga cenderung mudah dirawat dan dapat tumbuh sepanjang tahun.
Kendati demikian, mudah dirawat bukan berarti tidak ada yang perlu diperhatikan saat akan merawat anggrek dendrobium.
Baca juga: Tips Memelihara Bunga Anggrek agar Cepat Mekar
Dilansir dari The Spruce, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan saat merawat anggrek dendrobium.
Saat dirawat di luar ruangan, anggrek dendrobium akan tumbuh dengan baik di bawah sinar matahari parsial (empat hingga enam jam terpapar sinar matahari langsung).
Namun saat ditanam dalam ruangan, kita bisa meletakkannya di dekat jendela dengan cahaya matahari yang paling terang, dan akan lebih baik lagi jika jendelanya menghadap ke selatan.
Kita bisa mendeteksi kurang tidaknya cahaya matahari yang didapatkan dengan memperhatikan tampilan keiki atau anakan dari tumbuhan anggrek.
Namun jika kita melihat daun anggrek menguning, artinya tanaman kita itu terlalu sering terpapar sinar matahari langsung.
Tanah juga menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan saat menanam anggrek dendrobium.
Pasalnya, anggrek tidak bisa tumbuh di tanah atau potting soil biasa, melainkan tanah yang berisi lumut gambut, perlit, atau kulit kayu cemara.
Lalu, pastikan media tanam memiliki aerasi dan drainase yang baik, sehingga akar anggrek tidak lembap untuk waktu yang terlalu lama.
Baca juga: Memilih dan Membeli Anggrek yang Tepat, Begini Tipsnya
Anggrek dendrobium juga dikenal senang akan kelembapan, meski tidak suka terlalu basah.
Jika mengalami overwatering atau penyiraman berlebih, akar anggrek bisa membusuk dan membuatnya menguning atau layu.
Namun tak perlu khawatir, overwatering bisa dicegah. Caranya mudah, hanya dengan memasukkan jari ke dalam media.