Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Madu Bisa Turunkan Kadar Gula Darah dan Kolesterol Jahat, Ini Studinya

Kompas.com - Diperbarui 07/12/2022, 14:23 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Madu tidak hanya dikenal sebagai pemanis alami yang dapat menambahkan rasa pada makanan dan minuman, tetapi madu juga memiliki banyak manfaat kesehatan.

Menurut sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam Nutrition Reviews, madu (terutama madu mentah dan semanggi) ternyata mampu membantu menurunkan faktor risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes.

Baca juga: Kapan Bayi Diperbolehkan untuk Mengonsumsi Madu?

Para peneliti menemukan bahwa konsumsi madu telah dikaitkan dengan kadar gula darah puasa yang lebih rendah, serta kadar kolesterol total dan trigliserida yang lebih rendah.

Hal ini pun dapat membantu mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes.

"Saya pikir pesan dari studi ini adalah bahwa mungkin ada beberapa manfaat dalam mengganti gula putih yang selama ini kita konsumsi dengan madu."

Demikian penuturan asisten profesor ilmu gizi di Vanderbilt University School of Nursing di Nashville, Tennessee, Jamie Pope, MS, RDN, LDN, FAND, kepada Healthline.

"Satu sendok teh madu mungkin tidak banyak memberikan efek. Namun, kebiasaan mengganti gula putih dengan madu dari waktu ke waktu bisa berdampak positif," jelas dia.

Madu semanggi dan madu mentah yang belum diproses tampaknya sangat bermanfaat untuk meningkatkan kontrol gula darah dan kadar lipid.

Sementara itu, madu robinia, yang terbuat dari serbuk sari pohon belalang hitam, juga sangat bermanfaat untuk meningkatkan kadar lipid.

Baca juga: Cara Tepat Menyimpan Madu agar Kualitasnya Tidak Rusak

Bukti penelitian yang bervariasi

Para peneliti menggunakan sistem Grading of Recommendations, Assessment, Development, and Evaluation (GRADE) untuk mengevaluasi dan mensintesis studi sebelumnya tentang madu.

"Lebih dari 100 organisasi di seluruh dunia secara resmi mendukung sistem GRADE," kata seorang ahli diet di New York, Stephanie Schiff, RDN, CDN, CDCES.

"Ini tampaknya merupakan meta-analisis yang kuat dan komprehensif dengan ukuran sampel yang besar," terangnya.

Tinjauan ini mencakup 18 uji coba terkontrol, dengan total 1105 peserta. Uji coba yang berbeda membandingkan peningkatan konsumsi madu dengan diet biasa peserta, konsumsi sukrosa, atau konsumsi sirup jagung fruktosa tinggi.

Para peneliti juga menemukan bukti yang mengaitkan konsumsi madu dengan penurunan kadar gula darah dan kolesterol lipoprotein densitas rendah (buruk), serta trigliserida.

Di samping itu, mereka juga menunjukkan bukti bahwa madu dapat meningkatkan kadar kolesterol lipoprotein densitas tinggi (baik).

Halaman:
Sumber Healthline


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com