Oleh: Inge Shafa Sekarningrum dan Ristiana D. Putri
KOMPAS.com - Sebelum menikah, pasangan harus bisa mendiskusikan banyak hal termasuk ekonomi. Faktanya, banyak sekali kasus retaknya rumah tangga yang disebabkan oleh keuangan. Hal ini juga dapat menghindari kesalahpahaman saat menikah.
Dalam drama audio siniar Obrolan Meja Makan episode “Suami Tak Punya Uang” menceritakan tentang pasangan suami-istri yang tidak akur karena masalah keuangan, yang dapat diakses melalui dik.si/OMMSuamiUang.
Hendra, sang suami yang tidak memberi nafkah selama lima tahun malah hobi mengoleksi batu. Akibatnya, rumah tangga mereka selama bertahun-tahun hanya diisi dengan pertengkaran yang tidak ada habisnya. Anak pun yang menjadi korban dari pertengkaran orangtua.
Penyebabnya adalah kurangnya komunikasi sebelum memutuskan untuk menikah. Padahal, komunikasi untuk membahas finansial sangat diperlukan bagi pasangan agar mengetahui lebih dalam lagi tentang calon suami atau istri.
Meski berbicara tentang uang salah satu hal yang berat, tetapi sangat penting untuk melakukan percakapan ini dengan pasangan.
Melansir dari Principal, kamu bisa mendiskusikan hal-hal di bawah ini bersama pasangan.
Beberapa orang melihat rekening tabungan mereka sebagai selimut keamanan yang harus dibangun dan dijaga. Ada juga yang menganggap uang sebagai permainan yang adil untuk mendanai gaya hidup seseorang. Kesenjangan yang sama ada dalam hal tingkat kenyamanan individu dengan hutang.
Baca juga: Kenali Kripto sebelum Memutuskan untuk Berinvestasi
Tidak ada sikap yang benar atau salah—tujuan kamu membahas hal ini dengan pasangan adalah untuk mengetahui posisi masing-masing dalam spektrum tersebut. Jika kamu memandang uang secara berbeda, pastikan rencana keuangan saat berumah tangga dapat dipahami bersama pasangan.
Saat memutuskan untuk menikah, kamu dan pasangan akan membutuhkan aturan-aturan dasar. Seperti, apakah perlu untuk menggabungkan rekening bank dan keuangan saat menikah?
Jika pasangan tidak ingin untuk menggabungkan keuangan dan rekening bank, maka kamu bisa bertanya opsi lainnya yang bisa dilakukan. Atau pandangan lain yang mungkin ingin kamu dengar dari pasangan.
Hal tersebut untuk menghindari adanya kesalahpahaman saat sudah menikah.
Saat berkeluarga, kebutuhan sudah lagi bukan untuk dua orang. Tetapi juga untuk anak.
Perlu untuk mendiskusikan beberapa anggaran untuk ke depannya. Seperti untuk tempat tinggalm transportasi, pembayaran utang, dan biaya untuk anak—termasuk pendidikan dan lain sebagainya.
Namun jangan lupa untuk membuat anggaran yang realistis dan memangkas hal lain yang tidak diperlukan dan dipergunakan untuk tabungan.