Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipakai Kaesang dalam Kesempatan Berbeda, Apa Beda Blangkon Jogja dan Solo?

Kompas.com - 11/12/2022, 12:43 WIB
Dini Daniswari,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep melangsungkan pernikahan dengan Erina Sofia Gudono di Pendopo Agung Royal Ambarrukmo, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (10/11/2022).

Adapun prosesi pernikahan beserta pestanya dilakukan di Puro Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah pada hari ini, Minggu (11/12/2022).

Berlangsung di dua kota berbeda, rupanya pengantin beserta keluarganya menyesuaikan busana dengan gaya masing-masing kota.

Hal ini terlihat ketika acara diadakan di Yogyakarta, Kaesang beserta keluarga Presiden Joko Widodo mengenakan busana daerah bergaya Yogyakarta, mulai dari kain batik hingga blangkon atau penutup kepalanya.

Begitu juga saat upacara dilangsungkan di Solo, kain, blangkon, busana, hingga kerisnya menggunakan gaya Solo.

Baca juga: Potret Keluarga Jokowi di Pernikahan Kaesang, Kompak Pakai Baju Bernuansa Emas

Erina Gudono saat sungkem ke ibunya yakni Sofiatun Gudono, di Pendopo Agung Royal Ambarrukmo, Sabtu (10/12/2022)Kompas.com/Hasil tangkapan layar Erina Gudono saat sungkem ke ibunya yakni Sofiatun Gudono, di Pendopo Agung Royal Ambarrukmo, Sabtu (10/12/2022)
Lalu apa beda blangkon atau penutup kepala antara Jogja dan Solo?

Blangkon sendiri merupakan tutup kepala sebagai pelengkap busana tradisional pria di Jawa, khsususnya Yogyakarta dan Solo.

Meski memiliki fungsi dan bentuk yang hampir sama, namun blangko memiliki perbedaan antara busana adat satu daerah dengan daerah yang lain.

Beberapa kalangan mengatakan blangkon merupakan asimilasi budaya Hindu dan Islam. Para pedagang Gujarat keturunan Arab yang beragama Islam, saat masuk ke Indonesia sering mengenakan sorban, kain panjang yang dililitkan di kepala sebagai penutup kepala.

Hal itu, kemudian menginspirasi orang Jawa pada waktu itu untuk menggunakan kain ikat di kepalanya.

Presiden Joko Widodo dan cucunya, Panembahan Al Nahyan Nasution di Gedung Yogyakarta saat bersiap-siap untuk berangkat menuju lokasi pernikahan Kaesang Pangarep dan Erima Gudono, Sabtu (10/12/2022).Dokumentasi/Panitia Pernikahan Kaesang dan Erina Presiden Joko Widodo dan cucunya, Panembahan Al Nahyan Nasution di Gedung Yogyakarta saat bersiap-siap untuk berangkat menuju lokasi pernikahan Kaesang Pangarep dan Erima Gudono, Sabtu (10/12/2022).
Beda blangkon Jogja dan Solo

Blangkon berasal dari kata "blangko" yang artinya siap pakai. Pada jaman dahulu, blangkon tidak berbentuk bulat dan siap pakai, tetapi berupa ikat kepala yang harus diikatkan ke kepala.

Karena cara mengikatnya cukup rumit, maka terciptalah ikat kepala yang siap pakai yang dijuluki blangkon. Blangkon bermula dari kain persegi empat berukuran 105 cm x 105 cm, kain ini dilipat dua menjadi bentuk segitiga yang kemudian dililitkan di kepala.

Baca juga: 8 Detail Unik Pernikahan Kaesang dan Erina, dari Prewedding sampai Akad Nikah

Berikut perbedaan blangkon gaya Yogyakarta dan Solo atau Surakarta:

1. Blangkon Gaya Yogyakarta

Blangkon gaya Yogyakarta Blangkon gaya Yogyakarta
Blangkon Gaya Yogyakarta memiliki memiliki dua bentuk, yaitu bentuk Mataraman dan Kagok. Kedua blangkong terbentuk dari bagian-bagian yang hampir sama, yaitu wiron/wiru, mondolan, cetetan, kemadha, dan tunjungan.

Motif kain yang sering digunakan dalam pembuatan blangkon adalah motif modang, blumbangan, kumitir, celengkewengen, jumputan, sido asih, sido wirasat, maupun taruntum.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com