KOMPAS.com - Penyebab biduran atau kaligata sering muncul dari alergi makanan tertentu, atau sensitif terhadap cuaca.
Dikutip laman Medical News Today, biduran merupakan reaksi tubuh saat menghadapi pemicu alergi atau iritasi.
Ketika menghadapi ancaman alergi atau iritasi, sistem kekebalan tubuh akan merespons dengan mengeluarkan histamin dan zat kimia lainnya.
Setelah itu, pembuluh darah kecil di bawah kulit mengeluarkan cairan untuk mengantisipasi alergi atau iritasi.
Baca juga: Alami Biduran, Lakukan 9 Hal Ini agar Gatal-gatal Tidak Semakin Parah
Begitu terjadi penumpukan cairan, muncul bentol-bentol yang dikenal sebagai biduran atau urtikaria dalam bahasa medis.
Berikut ini beberapa hal yang bisa menyebabkan biduran:
Biduran merupakan tonjolan tipis atau ruam merah yang terasa gatal dan muncul tiba-tiba pada kulit tanpa diawali oleh gejala.
Baca juga: 6 Cara Mengobati Biduran agar Gatal-gatal Tidak Kambuh Lagi
Selain gatal, bentol-bentol pada kulit ini akan membengkak, lalu menghilang setelah periode tertentu. Kemunculan ruam adalah gejala utama biduran.
Jika biduran bisa hilang dalam beberapa jam, hari, hingga beberapa minggu (kurang dari enam minggu), maka itu disebut biduran akut.
Ada pula kasus biduran yang berlangsung lebih dari enam minggu, atau kambuh selama beberapa bulan hingga hitungan tahun.
Jenis biduran ini disebut biduran kronis, dan termasuk kasus yang jarang terjadi.
Biduran kronis bisa menandakan masalah kesehatan lain seperti penyakit tiroid, diabetes tipe 1 atau lupus.
Jika biduran yang dirasakan tergolong ringan, kita tidak memerlukan pengobatan khusus dan bisa mengurangi gejala dengan perawatan di rumah.
Namun apabila biduran tidak ditangani dengan baik, alergi akan disertai gejala tambahan yang membutuhkan penanganan medis, yaitu:
Tanpa penanganan, biduran dapat memicu komplikasi berupa anafilaksis dan angioedema.
Baca juga: Makanan yang Harus Dihindari Saat Terserang Biduran