KOMPAS.com - Ada banyak jenis dan model cincin tunangan yang bisa dijadikan opsi saat kita dan pasangan ingin membawa hubungan asmara ke jenjang yang lebih serius.
Misalnya saja, cincin tunangan solitaire, yang biasanya disebut-sebut sebagai cincin tunangan tradisional yang sederhana dan minimalis.
Jika dilihat dari bentuknya, cincin tunangan model solitaire ini hanya memiliki satu center stone (batu permata utama) di tengahnya.
Lalu, tidak ada berlian atau batu permata lain di cincinnya, band cincin pun polos dan tidak dihiasi berlian pavé.
Baca juga: 8 Cincin Tunangan yang Akan Jadi Tren Tahun 2023
"Desain inilah yang biasa disebut sebagai cincin tunangan berlian yang klasik,” ujar jeweler dari Sarah O. Jewelry, Sarah Ortega, sebagaimana dikutip dari Brides.com.
Ortega melanjutkan, ada banyak alasan bagus mengapa cincin tunangan solitaire cukup populer.
Menurutnya, salah satu alasan utamanya adalah karena desainnya yang timeless dan tidak pernah ketinggalan zaman, sehingga mudah diwariskan.
Alasan lainnya, desain cincin tunangan soilataire yang sederhana dan minimalis membuatnya mudah dipadukan dengan berbagai model cincin kawin, baik yang sederhana, maupun yang lebih modern.
“Cincin tunangan model solitaire bisa terlihat sangat berbeda jika ditumpuk bersama cincin kawin yang fun dan funky, namun bisa juga mempertahankan kesederhanaannya jika dipadukan dengan band klasik,” ujar Ortega.
Baca juga: Cara Membersihkan Cincin Tunangan di Rumah, Menurut Pakar
Kendati demikian, desain sederhananya itu juga bisa menjadi bumerang. Sebab, beberapa orang menganggap desainnya itu terlalu sederhana dan tidak memiliki ciri khas.
Jadi jika mencari cincin yang sangat berkilauan dan memiliki banyak detail, solitaire tentu bukanlah pilihan tepat, namun jika menyukai hal sederhana, cincin ini sangat tepat untukmu.
Menemukan cincin tunangan dengan model solitaire bisa gampang-gampang susah.
Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk membelinya, seperti berikut ini.
Ciincin tunangan solitaire sebenarnya tidak membutuhkan metode pembersihan khusus dan cara merawatnya pun sama dengan cara merawat perhiasan lainnya.
Baca juga: Cincin Tunangan Chunky Kini Jadi Tren
Namun, Ortega menyarankan agar kita melepasnya saat melakukan aktivitas yang berpotensi merusak cincin, seperti hiking, berenang, atau pekerjaan lain yang melibatkan tangan.
Selain itu, Ortega juga menyarankan agar kita membersihkannya di toko perhiasan setiap enam bulan sekali guna membuatnya tetap bercahaya dan berkilau seperti baru.
Lalu, minta pula ahli perhiasan untuk melakukan pengecekan prong atau area sekitar batu saat cincin tunangan kita dibersihkan untuk meminimalisir jatuhnya batu.
Kita juga bisa membersihkannya di rumah dengan menggunakan air hangat dan setetes sabun cuci piring.
Baca juga: Cincin Tunangan Kate Middleton, Warisan Putri Diana yang Bisa Saja Jadi Milik Meghan Markle
Caranya, hanya perlu membilasnya di bawah air hangat dan mengeringkannya dengan kain mikrofiber.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.