Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 17/12/2022, 06:20 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber GQ India

KOMPAS.com - Asupan karbohidrat cenderung dihindari pelaku diet karena diyakini bisa menyebabkan kegemukan.

Karbohidrat juga dinilai bukan merupakan nutrisi yang sama pentingnya dengan protein.

Itulah beberapa paradigma seputar karbohidrat yang beredar di masyarakat. Namun, bagaimana kebenarannya?

Para pakar kesehatan dan ahli gizi membongkar lima mitos karbohidrat dan menjelaskan faktanya, seperti dilansir laman GQ India berikut ini.

Baca juga: Pentingnya Asupan Karbohidrat Setelah Jogging Malam

1. Mitos: karbohidrat menyebabkan kegemukan

Salah satu mitos paling umum terkait karbohidrat adalah, asupan karbohidrat harus dihentikan untuk menurunkan berat badan.

Namun, chef Raveena Taurani, pendiri Yogisattva Cafe membantah mitos tersebut.

"Menghentikan karbohidrat sepenuhnya membuat kita menginginkan makanan yang lebih tinggi gula," kata Taurani.

Karbohidrat sangat baik untuk otak, dan karbohidrat kompleks memicu pelepasan glukosa yang lambat dalam tubuh sehingga kita merasa kenyang lebih lama.

"Moderasi itu penting, tapi meninggalkan karbohidrat sepenuhnya tidak berkelanjutan dalam jangka panjang dan bisa merusak tubuh dan usus," sambung wanita itu.

Baca juga: Karbohidrat Bikin Tidur Lebih Nyenyak, Kok Bisa?

Tanggapan senada diungkapkan ahli gizi dan pendiri 62 Vegan Street, Pooja Rajpal.

"Kebanyakan orang takut karbohidrat karena anggapan karbohidrat menimbulkan penambahan berat badan, tetapi faktanya karbohidrat sama pentingnya dengan makronutrien lain, protein dan lemak sehat."

"Karena otak menggunakan karbohidrat sebagai sumber energi pertama, sangat penting untuk mengonsumsi karbohidrat," jelasnya.

2. Mitos: karbohidrat tidak sepenting protein

Protein dibutuhkan bagi mereka yang menjalani gaya hidup aktif dan sering melatih otot. Tetapi, karbohidrat juga sama pentingnya dengan protein.

"Studi menemukan, protein dan karbohidrat bekerja secara harmonis untuk membantu tubuh memproses gula," kata pakar nutrisi dan pelatih gaya hidup Vinita Contractor.

Bagi individu yang menghindari karbohidrat karena masalah gula darah, makan protein dan sayuran sebelum karbohidrat kompleks bisa mencegah lonjakan glukosa setelah makan.

Baca juga: 5 Tanda Tubuh Kekurangan Karbohidrat

Halaman:
Sumber GQ India


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com