KOMPAS.com - Pasangan dengan riwayat selingkuh kerap dianggap sulit berubah.
Perilakunya akan terus berulang meskipun kita sudah memaafkannya berulang kali.
Kebiasaan tidak setianya itu sudah tertanam sehingga sulit banyak banyak oran memberikan kepercayaan kembali.
Jika dilihat dari aspek psikologis, sejumlah pakar memiliki banyak pandangan serta jawaban terkait perilaku seseorang yang doyan selingkuh.
Baca juga: 5 Tanda Pasangan Selingkuh dari Pertanyaan yang Sering Si Dia Katakan
Konselor hubungan asal AS, Karla Ivankovich, Ph.D., M.A. menilai bahwa terkadang konflik yang terjadi pada sebuah hubungan itu berasal dari pasangan yang diselingkuhi.
Sebagai contoh, seseorang yang diselingkuhi terkadang sulit untuk melupakan dan memaafkan kesalahan pasangannya, sehingga memicu pola pikir tertentu seperti hilangnya kepercayaan dan rasa tidak aman.
Pola yang terbentuk setelah perselingkuhan yang belum terselesaikan dengan baik itu dapat memicu konflik dalam sebuah hubungan hingga berujung pada perpisahan.
Sampai pada akhirnya, pemikiran yang seperti itu juga berdampak pada pola pikir seseorang terhadap pasangannya yang pernah bersalah di masa lalu itu.
Kita berpikir mereka sudah pasti salah sehingga bisa merusak hubungan hingga melabeli pelaku selingkuh tidak akan pernah berubah.
Baca juga: Mimpi Pasangan Selingkuh, Ini 4 Kemungkinan Artinya
Di sisi lain, psikolog berlisensi asal AS lainnya, Alexandra Solomon, Ph.D punya tanggapan berbeda.
Ada banyak faktor yang membuat pasangan selingkuh kapok dan tobat untuk tidak mengulangi kesalahannya lagi.
Dalam hal ini, dia menyarankan bagi pasangan yang bermasalah akibat perselingkuhan untuk menjawab beberapa pertanyaan sebagai berikut.
Alexandra mengatakan bahwa pertanyaan di atas merupakan gambaran tentang kesadaran diri relasional.