Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Post Infidelity Stress Disorder, Perihnya Luka Hati Kala Diselingkuhi

Kompas.com - 28/12/2022, 20:30 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Diselingkuhi pasangan bisa menjadi pengalaman yang traumatis dan meninggalkan luka mendalam.

Bagi beberapa orang, pengkhianatan yang dialami terasa amat mengguncang kondisi emosional sehingga berdampak pada kondisi fisiknya.

Kepercayaan dan cinta yang selama ini diberikan beralihkan menjadi marah, terhina, dan berbagai emosi negatif lainnya.

Baca juga: Viral Suami Selingkuh dengan Ibu Mertua, Digerebek Warga hingga Istri Alami Trauma

Dalam beberapa kasus, perselingkuhan bahkan bisa memicu Post Infidelity Stress Disorder (PISD) alias Gangguan Stres Pascaperselingkuhan.

Apa itu Post Infidelity Stress Disorder (PISD)?

Post Infidelity Stress Disorder (PISD) adalah jenis gangguan kecemasan yang terjadi ketika kita mengalami pengkhianatan yang dilakukan oleh orang tercinta.

"Ditipu oleh orang yang dicintai bisa sangat menghancurkan secara emosional. Ini dapat membuat Anda trauma dan menyulitkan Anda untuk berfungsi," ujar kata Sabrina Romanoff, PsyD, seorang psikolog klinis dan profesor di Universitas Yeshiva, New York.

"Sedemikian rupa sehingga pengalamannya bisa mirip dengan gangguan stres pasca-trauma (PTSD)," tambah pakar yang berspesialisasi dalam masalah yang berkaitan dengan hubungan ini.

Baca juga: Mengapa Perasaan Sakit Hati akibat Diselingkuhi Sulit Hilang?

Studi tahun 2021 memperkirakan sekitar 30-60 persen orang yang diselingkuhi mengalami gejala kecemasan, depresi, dan PTSD setelah mendapati kenyataan buruk tersebut.

Istilah Post Infidelity Stress Disorder berawal tahun 2005, dicetuskan oleh Psikolog Dennis C. Ortman, PhD.

Dalam studi di Journal of Psychosocial Nursing and Mental Health Services, ia menggambarkan pengalaman seorang wanita yang memergoki suaminya berselingkuh dengan sahabatnya.

Dalam studi tersebut, Dr. Ortman mencatat bahwa meskipun wanita itu menceraikan suaminya dan mengusirnya dari rumah, dia tidak dapat melupakan pengalaman pengkhianatan itu maupun berhenti memikirkannya.

Wanita tersebut merasakan marah, stres, dan depresi, dan sering mengalami mimpi buruk dan menangis, yang kemudian menjadi kasus pertama Post Infidelity Stress Disorder.

Gejala Post Infidelity Stress Disorder (PISD)

Perasaan marah, sedih dan terus-terusan menangis saja tidak cukup menjadi gejala Post Infidelity Stress Disorder.

Dikutip dari Very Well Mind, Dr Romanoff menguraikan berbagai hal yang menggambarkan kompleksnya trauma atas pengkhianatan pasangan ini.

  • Merenungkan kejadian tersebut

Kita berulang kali memikirkan perselingkuhan yang dilakukan pasangan meskipun berusaha mempertahankan hubungan tersebut.

Baca juga: Mimpi Pasangan Selingkuh, Ini 4 Kemungkinan Artinya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com