Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda antara Kehilangan Berat Badan dan Kehilangan Lemak

Kompas.com - 13/01/2023, 19:30 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Eat This

KOMPAS.com - Berat badan yang menurun cenderung dianggap sama dengan mengurangi lemak di tubuh.

Padahal, kehilangan berat badan dan kehilangan lemak adalah dua hal yang berbeda.

Menurut ahli pengobatan pencegahan Cedrina Calder, MD, kehilangan berat badan adalah kombinasi antara kehilangan lemak, otot, atau cairan.

Kehilangan berat badan vs kehilangan lemak

Meski berat badan kita berkurang, bukan berarti kita membuang lemak.

Baca juga: 11 Manfaat Makan Pisang Tiap Hari, Salah Satunya Turunkan Berat Badan

Padahal, membakar lemak merupakan kunci untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyakit kronis seperti penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2.

"Kehilangan lemak adalah sesuatu yang penting untuk kesehatan yang lebih baik, tetapi ketika kita menurunkan berat badan, kita juga akan kehilangan berat cairan dan kemungkinan juga massa otot," ucap Calder.

Bagi individu dengan kelebihan berat badan, Calder menyarankan untuk menghilangkan lemak agar dapat menurunkan risiko penyakit jantung.

"Kehilangan lemak akan memperbaiki kesehatan secara keseluruhan, karena kelebihan lemak tubuh meningkatkan risiko penyakit kronis."

Lemak visceral adalah lemak yang perlu ditargetkan. Ini adalah jenis lemak yang membungkus organ perut dan terletak di dalam tubuh.

Baca juga: Jus Wortel, Minuman Diet yang Bantu Turunkan Berat Badan

Dokter dapat melakukan tes pencitraan tertentu untuk mengetahui dengan tepat berapa banyak lemak visceral yang menutupi organ tubuh kita.

Calder menyebut, individu yang ingin menurunkan berat badan harus berfokus pada kehilangan lemak dan memertahankan massa otot.

Sebab, lanjut dia, jaringan otot membakar lebh banyak kalori daripada lemak tubuh --terlebih saat tubuh sedang beristirahat.

Tips mengurangi berat badan dan mengurangi lemak

"Untuk mengurangi berat badan, kita harus mengurangi asupan kalori dengan menghentikan makanan olahan dan bergula dari diet kita," kata Calder.

"Tambahkan protein tanpa lemak, biji-bijian, buah-buahan, sayuran, dan lemak sehat dalam diet."

Di samping itu, tingkatkan rutinitas olahraga agar dapat membakar lebih banyak kalori secara konsisten.

Halaman:
Sumber Eat This


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com