Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 06/08/2023, 05:55 WIB
Anya Dellanita,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berolahraga rupanya bukan hanya dapat menyehatkan fisik, tapi juga otak.

Aktivitas fisik yang dilakukan memberikan manfaat langsung bagi otak seperti membuat pikiran lebih segar maupun efek jangka panjang, seperti mengurangi risiko demensia atau Parkinson.

Melakukan olahraga yang tepat bisa membantu kemampuan otak kita tetap terjaga meskipun usia bertambah.

Baca juga: Segudang Manfaat Kurma, untuk Kesehatan Otak hingga Tulang

Olahraga yang membantu menyehatkan otak

Namun, jenis olahraga apa saja yang dapat meningkatkan kesehatan otak tersebut?

Dilansir dari Real Simple, berikut lima jenis olahraga yang dapat membantu menyehatkan otak tersebut.

  • Menari

Bukan hanya menyenangkan, menari juga rupanya bagus untuk kesehatan otak.

Manfaatnya itu juga sudah dibuktikan lewat berbagai studi, termasuk studi dalam New England Journal of Medicine yang menunjukkan bahwa menari dapat mengurangi risiko demensia.

Exercise physiologist dan exercise researcher di Yale New Haven Hospital Matthew Stults-Kolehmainen, Ph.D., FACSM, juga mengatakan, menari sangat kompleks dan melatih kecerdasan, yang disukai otak.

Baca juga: Berdansa, Aktivitas Fisik Kaya Manfaat untuk Tumbuh Kembang Remaja

Kita juga bisa mencoba menari dalam rumah dengan mengikuti gerakan dari berbagai platform streaming jika tidak ingin menari di depan umum.

  • Bersepeda

Bersepeda di luar rumah juga terbukti memiliki manfaat kognitif bagi mereka yang berusia 50 tahun ke atas.

Hal serupa juga dibuktikan oleh sebuah studi yang diterbitkan di Journal of Physiology and Pharmacology, yang menyebutkan bahwa bersepeda dengan sepeda statis dalam ruangan dapat membawa dampak positif bagi pasien Parkinson.

  • Interval Training

Interval training, latihan di mana kita melakukan dua aktivitas atau kegiatan dengan dua tingkat intensitas secara bergantian, rupanya dapat meningkatkan protein yang berguna untuk fungsi otak dan membantu seseorang memahami dan mengingat sesuatu.

Namun, melakukannya pun tak bisa sembarangan, sebab sebaiknya kita perlu melakukan latihan ini tanpa berlebihan.

Jadi, meski HIIT atau interval training dengan intensitas tinggi dapat memberi efek positif bagi otak menurut beberapa studi, Stults-Kolehmainen berpendapat sebaiknya kita melakukan olahraga ringan untuk setiap intervalnya.

Baca juga: Kenali, 5 Tipe Orang yang Tak Cocok untuk Lakukan Latihan HIIT

Misalnya, jogging selama satu menit, lalu berlari sekuat tenaga selama enam detik.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com