Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/01/2023, 20:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber CNBC

KOMPAS.com - Terlalu banyak berpikir atau overthinking merupakan salah satu gejala kecemasan yang paling sering dialami banyak orang.

Ada banyak cara kita cenderung mengalami overthinking, seperti mengulang-ulang masa lalu maupun terobsesi dengan apa yang akan terjadi di masa depan.

Sebagai seorang psikoterapis dan pendiri Forward in Heels, sebuah praktik terapi kelompok feminis interseksional di New York, Jenny Maenpaa, LCSW, sering melihat bagaimana overthinking dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup kliennya.

Baca juga: Sering Overthinking, Ini Cara Sederhana Dikta untuk Mengatasinya

"Penelitian pun telah menunjukkan bahwa overthinking dapat menurunkan energi, membatasi kreativitas, dan menyebabkan masalah tidur," ungkap dia.

Strategi untuk menghentikan overthinking

Nah, untuk bisa mengatasi overthinking, Maenpaa mengatakan, orang-orang membutuhkan cara yang sehat agar kehidupan sehari-harinya menjadi lebih baik.

Dilansir dari laman CNBC, ia merekomendasikan tiga strategi yang dapat digunakan setiap hari untuk menghentikan overthinking sebagai berikut.

1. Pembingkaian ulang yang positif

Hal ini sering disalahartikan sebagai "toxic positivity" yang meminta orang untuk berpikir positif, tidak peduli betapa sulitnya sebuah situasi.

Sebaliknya, pembingkaian positif memungkinkan kita untuk mengakui aspek-aspek negatif, kemudian meminta kita untuk mengevaluasi apakah ada cara lain untuk memikirkan situasi tersebut.

Baca juga: Simak, 4 Tips Menghentikan Overthinking pada Orang ADHD

Mungkin ada manfaat atau hal-hal yang dapat kita ubah tentang hal itu.

Misalnya, melampiaskan kekesalan karena pekerjaan mungkin terasa menyenangkan untuk sesaat, tetapi itu tidak menyelesaikan apa pun.

Dan kita akan terus memikirkan betapa kita membenci pekerjaan kita atau betapa buruknya kemampuan kita dalam mengelola pekerjaan tersebut.

Untuk mempraktikkan pembingkaian ulang yang positif, gantilah pikiran di atas dengan bagaimana kita mencari cara atau solusi untuk mengatasi tantangan dalam pekerjaan kita.

"Pola pikir ini memberi kita kekuatan untuk mengubah situasi dan kita dapat memulai dari hal kecil dengan memeriksa tugas-tugas penting apa yang harus diselesaikan terlebih dahulu, kemudian menunda sisanya sampai kita merasa tidak terlalu cemas," kata Maenpaa.

"Kuncinya adalah mengambil langkah mundur dan menangani segala sesuatunya satu per satu," ujar dia.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com