Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Kadar Asam Urat Tinggi pada Anak dan Remaja

Kompas.com - Diperbarui 25/06/2023, 08:02 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kadar asam urat tinggi tidak selalu dialami oleh orang dewasa atau orang yang lebih tua.

Anak-anak dan remaja juga dapat memiliki risiko mengalami hal yang sama. Penyakit ini sering disebut dengan pediatric gout atau hiperurisemia.

Hiperurisemia adalah kondisi yang ditandai dengan kadar asam urat di dalam darah yang melebihi ambang batas normal.

Seiring bertambahnya usia, peningkatan kadar asam urat dapat dikenali pada anak usia 0-18 tahun dan cenderung mengalami peningkatan secara bertahap.

Baca juga: Kaki Terasa Seperti Terbakar Bisa Jadi Gejala Asam Urat Tinggi 

Penyebab asam urat tinggi pada anak dan remaja

5 Cara Mengatasi Asam Urat Pergelangan Kaki dengan Obat dan secara Alami 5 Cara Mengatasi Asam Urat Pergelangan Kaki dengan Obat dan secara Alami

Asam urat dapat terbentuk ketika tubuh memecah senyawa kimia yang disebut purin.

Senyawa ini ada secara alami di dalam tubuh dan juga makanan yang dikonsumsi sehari-hari.

Seperti halnya kasus asam urat pada orang dewasa, pediatric gout ini dapat terjadi karena adanya gangguan metabolisme purin. 

Akibatnya kadar asam urat di dalam darah terbilang tinggi setelah melakukan tes asam urat di fasilitas kesehatan.

Melansir Medical News Today, ada sejumlah kondisi medis yang dapat menyebabkan tingginya kadar asam urat;

  • Kegemukan atau obesitas
  • Sindrom metabolik
  • Down syndrome
  • Penyakit jantung bawaan
  • Penyakit ginjal
  • Sindrom Lesch-Nyhan.

Baca juga: Berapa Kadar Asam Urat Normal untuk Wanita? Ini Rinciannya 

5 Hal Penting yang Perlu Diketahui Penderita Asam Urat 5 Hal Penting yang Perlu Diketahui Penderita Asam Urat

Di samping itu, sejumlah kebiasaan seperti terlalu sering mengonsumsi makanan tinggi purin juga dapat meningkatkan risiko hiperurisemia pada anak dan remaja.

Sejumlah makanan yang tergolong tinggi purin itu mencakup daging merah, organ hewani (jeroan), sayuran tinggi purin, hingga minuman beralkohol pada remaja.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), meski hiperurisemia dapat terjadi pada anak tapi tidak semua kasusnya menyebabkan nyeri sendi atau gout arthritis.

Tapi ketika kadar asam uratnya sudah membentuk kristal di persendian akibat penumpukkan asam urat jangka panjang, maka gejalanya dapat ditandai dengan sejumlah kondisi sebagai berikut;

  • Nyeri sendi
  • Sendi terasa kaku
  • Pembengkakkan
  • Sendi atau jempol kaki berwarna merah

Ketika gejalanya sudah mulai muncul, maka pasien perlu mendapatkan diagnosis hingga perawatan medis yang tepat.

Biasanya dokter akan menyarankan pasien anak atau remaja untuk mengubah gaya hidup dengan menghindari makanan tinggi purin sementara waktu, mengurangi berat badan hingga pola makan sehat dan olahraga teratur.

Lalu dalam tahapan penyakit yang lebih tinggi, pengobatan secara medis dan obat-obatan mungkin diperlukan untuk mengelola gejala yang muncul akibat kadar asam urat tinggi.

Baca juga: Berapa Kadar Asam Urat Normal untuk Wanita? Ini Rinciannya 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com