Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/01/2023, 09:00 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Melihat kucing sedang asyik tertidur tentu membuat kita gemas, apalagi jika kucing tidur sambil mendengkur.

Dengkuran kucing bisa terasa menenangkan, bahkan memberikan efek terapeutik, menghilangkan stres, serta menurunkan tekanan darah pemiliknya.

Menurut dokter hewan Ivana Crnec, DVM di Veterinarians.org, dengkuran kucing juga dapat menurunkan risiko gagal jantung manusia.

Kenapa kucing mendengkur?

Biasanya, dengkuran kucing adalah cara kucing berkomunikasi saat sedang santai, lapar, atau merasa kesakitan.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam The Journal of the Acoustical Society of America mengungkapkan, dengkuran kucing --di frekuensi antara 25-50 Hz-- sangat kuat dan bermanfaat bagi kucing.

Frekuensi mendengkur ini mendorong pertumbuhan tulang dan penyembuhan patah tulang pada hewan berbulu tersebut.

Alasan di balik dengkuran kucing masih belum diketahui oleh para ahli.

"Penyebab kucing mendengkur masih menjadi sedikit teka-teki, kita tidak tahu persis mengapa dan bagaimana kucing mendengkur," ujar Crnec.

Namun, para peneliti memahami manfaat dengkuran itu bagi manusia.

"Kami tahu bahwa dengkuran kucing bermanfaat secara terapeutik bagi orang-orang terdekat."

Efek dengkuran kucing pada manusia

Dilansir Woman's World, frekuensi dengkuran kucing umumnya berkisar antara 20-140 Hz, yang terkait dengan stres lebih rendah bagi pemilik hewan peliharaan dan kucing.

"Pemilik kucing memiliki tekanan darah lebih rendah dan detak jantung lebih rendah daripada orang yang tidak memiliki kucing," jelas Crnec.

"Juga, statistik menunjukkan pemilik kucing cenderung lebih kecil kemungkinannya meninggal karena serangan jantung dan penyakit kardiovaskular."

Akan lebih baik jika orang lanjut usia (lansia) mendapatkan manfaat dari dengkuran kucing ini.

Sebab, orang berusia 65 tahun ke atas berisiko lebih besar terkena penyakit jantung, dan menderita serangan jantung atau stroke dibandingkan orang yang lebih muda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com