KOMPAS.com - Makanan dan minuman manis bisa dikatakan sebagai salah satu penyebab utama munculnya sakit gigi.
Apalagi jika kita berlebihan mengonsumsinya dan tidak memerhatikan kebersihan gigi dengan baik.
Dampak buruknya tak cuma sakit gigi, tapi juga dapat memicu kerusakan gigi lebih lanjut.
Lantas, apa yang membuat makanan dan minuman manis ini berisiko mengganggu kesehatan gigi?
Baca juga: Cara Menggunakan Daun Jambu Biji sebagai Obat Sakit Gigi
Sebagian besar makanan dan minuman manis itu mengandung gula. Sedangkan zat pemanis pada gula dapat berpotensi merusak gigi dan membuatnya menjadi lebih sensitif.
Dalam kondisi ini, tingkat kepekaan gigi tak cuma menjadi lebih tinggi pada makanan atau minuman manis, tapi juga pada suhu dingin dan panas.
Itulah yang menjadi alasan makanan manis dapat menimbulkan sensasi nyeri atau sakit gigi setelah mengonsumsinya.
Selain sensitivitasnya yang bertambah, sakit gigi setelah menikmati makanan manis dapat disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut.
Sisa-sisa gula yang menempel di gigi setelah mengonsumsi makanan atau manis dapat berfermentasi di dalam mulut karena sebagian kandungannya berupa karbohidrat.
Ketika karbohidrat berfermentasi ini bercampur dengan bakteri yang ada di mulut, kemudian efeknya menghasilkan asam.
Kondisi ini jika terus dibiarkan bisa membuat hilangnya enamel gigi karena mineral dari enamel mengalami pengikisan akibat asam dan membuatnya lebih sensitif.
Hilangnya enamel membuat gigi jadi lebih rentan dan sensitif terhadap rangsangan dan tak jarang dampaknya bisa memicu sakit gigi.
Salah satu cara untuk mencegah kondisi ini adalah segera sikat gigi atau kumur-kumur setelah mengonsumsi makanan atau minuman manis.
Di dalam mulut terdapat sejumlah bakteri yang memakan gula. Hasil metabolisme itu memicu lapisan lengket yang disebut plak, kemudian terbentuk di gigi dan di bawah gusi.