KOMPAS.com - Apa pun jenis diet yang dicoba, pasti memiliki sisi positif dan negatif, termasuk diet vegetarian.
Diet vegetarian adalah pola diet yang paling sering ditemui di masyarakat. Diet ini cocok bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan.
Baca juga: Simak, Cara Menurunkan Berat Badan bagi Vegetarian
Ahli diet terdaftar Nickie Kaetzel, MS, RDN, LD, menjelaskan segala hal seputar diet vegetarian, termasuk manfaat dan kekurangannya.
Dalam diet vegetarian, pelakunya berfokus pada makanan nabati, seperti:
Tidak semua diet vegetarian sama. Beberapa tipe diet hanya menyingkirkan daging, unggas, dan ikan.
Namun, ada pula diet vegetarian yang juga menanggalkan telur dan produk susu dari menu harian.
Baca juga: Pola Makan Vegan dan Vegetarian, Apa Bedanya?
Tiga tipe utama diet vegetarian adalah vegan, lacto-vegetarian, dan lacto-ovo-vegetarian.
Pada diet ini pelakunya menyingkirkan semua produk hewani atau makanan apa pun yang berasal dari hewan.
Kategori itu mencakup daging sapi dan ayam atau produk sampingan seperti telur dan madu.
Secara keseluruhan, mereka yang mengikuti diet vegan tidak makan makanan ini:
Mereka yang menjalani diet lacto-vegetarian masih diperbolehkan mengonsumsi produk susu, tetapi tidak dengan makanan berikut:
Sebagian besar orang menganut diet ini. Lacto-ovo-vegetarian boleh mengonsumsi telur dan produk susu tetapi menghindari ini:
Baca juga: Jadikan Anjing Vegetarian, Pemilik Bisa Didenda Bahkan Dipenjara
Pola diet vegetarian menawarkan banyak manfaat potensial.
Dengan diet ini, kita mengurangi konsumsi lemak jenuh dan kolesterol yang ditemukan dalam diet berbasis daging.
Kaetzel mencatat, diet vegetarian dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah serta mengurangi asupan kalori.