KOMPAS.com - Wewangian seperti eau de toilette (EDT) dan eau de parfum (EDT) termasuk jenis wewangian yang sering ditemui di pasaran.
Bagi orang awam, asalkan aroma wanginya sudah sesuai selera, mungkin parfum tersebut langsung dibeli dan dipakai tanpa berpikir panjang.
Padahal antara kedua wewangian itu memiliki banyak perbedaan perihal konsentrasi parfum sampai kegunaannya.
Baca juga: Jangan Salah Pakai, Kenali Beda Parfum dan Cologne
Perbedaan antara wewangian jenis eau de toillete dan eau de parfum sebenarnya cukup mudah dipahami.
Salah satu faktornya bisa dibedakan berdasarkan kandungan konsentrasi parfum murni.
Kandungan konsentrasi itu jelas menentukan kualitas parfum, berapa lama dapat bertahan di tubuh hingga kemampuannya menciptakan aroma tertentu.
Melansir Lifestye Asia, berikut sejumlah fakta perbedaan antara EDT dan EDP agar kita tidak salah pilih dalam menentukan wewangian yang tepat.
Eau de parfum pada dasarnya memiliki kisaran 15 hingga 20 persen konsentrasi parfum murni, sedangkan eau de toilette memiliki tingkat konsentrasi lebih rendah, yaitu sekitar 5-15 persen saja.
Namun satu hal yang perlu diingat adalah tingkat konsentrasi parfum murni ini tidak dapat menentukan seberapa baik kualitas dari parfum tersebut.
Pasalnya, terkadang aroma parfum yang terlalu kuat bisa membuat indra penciuman terganggu.
Di sisi lain, menghirup konsentrasi aroma wewangian yang lebih rendah kerap terasa menyenangkan.
Kualitas parfum secara umum juga didasari oleh kualitas dari bahan baku yang digunakan.
Tak heran jika ada beberapa merek EDP atau bahkan EDT dijual dengan harga mahal, karena bahan baku yang digunakan kualitasnya baik.
Antara eau de parfum dan eau de toilette sebenarnya dapat menghasilkan aroma serupa ketika dibuat dengan tone yang sama hingga ditempatkan pada botol yang sama.