Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/02/2023, 06:06 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Proses wawancara kerja bisa dibilang gampang-gampang susah, karena pertanyaan yang diajukan sering membingungkan pelamar.

Wawancara kerja dapat berlangsung mengalir seperti sedang mengobrol, namun ada pula wawancara yang menandakan pelamar gagal mendapatkan pekerjaan jika dilihat dari alur pembicaraannya.

Berikut ini enam sinyal yang menandakan wawancara kerja tidak berjalan baik dan kita kemungkinan tidak diterima di suatu perusahaan.

1. Perekrut tidak merasa tertarik

Apakah perekrut benar-benar tertarik pada kita sebagai kandidat atau tidak? Terkadang, kita merasa orang yang diajak bicara tidak mempedulikan perkataan kita.

Hal ini bisa dilihat ketika perekrut terus-menerus melihat jam atau dokumen pekerjaan mereka saat kita sedang berbicara.

Jika kita menilai perekrut kurang peduli dengan penjelasan kita, itu merupakan salah satu tanda wawancara kerja berakhir gagal dan kita tidak mendapatkan pekerjaan tersebut.

Baca juga: 5 Tips Jitu Hadapi Wawancara Kerja untuk Pertama Kali

2. Durasi wawancara dipotong

Katakanlah kita diberi waktu wawancara selama 30 menit. Setelah menunggu, kita hanya diberi 10-15 menit oleh perekrut. Ini juga menandakan sesi wawancara yang buruk.

Durasi wawancara yang singkat kurang ideal bagi perekrut untuk mengetahui banyak hal yang mereka butuhkan dari pelamar.

Lalu, mengapa mereka tetap memutuskan untuk mewawancarai pelamar?

Bisa jadi, perekrut sudah mewawancarai kandidat ideal sebelum kita, dan mereka hanya menunjukkan rasa hormat.

Atau mungkin, perekrut memutuskan untuk mengurangi durasi sejak kita masuk ke dalam ruangan wawancara karena perekrut menganggap kita tidak cocok dan mereka tidak ingin membuang waktu mereka.

3. Tidak ada chemistry

Wawancara kerja boleh dibilang mirip dengan kencan pertama.

Jika pelamar tidak merasakan chemistry, itu menandakan proses wawancara tidak berjalan baik dan jangan abaikan hal tersebut.

Studi dari peneliti di University of Pennsylvania menemukan, sebanyak 70 persen komunikasi bersifat nonverbal.

Seseorang dapat menyadari bahasa tubuh dan merasakan sesuatu yang tidak tersurat dari orang-orang di sekitarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com