KOMPAS.com - Bruce Willis didiagnosis mengidap demensia frontotemporal yakni gangguan otak yang memengaruhi lobus frontal dan temporal otak.
Kondisnya semakin jelas setelah beberapa waktu lalu sempat didiagnosis menderita afasia, yang menyebabkan aktor tersebut kesulitan bicara.
"Kondisi ini telah berkembang dan dia telah diberi diagnosis yang lebih spesifik. Kami lega karena akhirnya memiliki diagnosis yang jelas," demikian bunyi pernyataan keluarganya di media sosial.
Baca juga: Mengenal Aphasia, Gangguan Kognitif Langka yang Diderita Bruce Willis
Mereka juga mengungkapkan rasa terima kasih mendalam atas curahan dukungan dan cinta untuk bintang Die Hard itu.
Dikatakan pula jika demensia frontotemporal adalah bentuk paling umum dari demensia pada orang di bawah 60 tahun.
"Saat ini tidak ada pengobatan untuk penyakit ini, kenyataan yang kami harap dapat berubah di tahun-tahun mendatang," kata pernyataan itu.
Baca juga: Tak Hanya Bruce Willis, Dua Aktris ini Juga Sempat Mengidap Aphasia
Dikutip dari John Hopkins Medicine, demensia frontotemporal (FTD) adalah sekelompok gangguan yang terjadi ketika sel saraf di lobus frontal dan temporal otak hilang.
Hal ini menyebabkan lobus menyusut sehingga memengaruhi perilaku, kepribadian, bahasa, dan gerakan seseorang.
Keluhan ini termasuk salah satu jenis demensia paling umum yang menyerang di usia muda, bisa dimulai antara usia 45-60 tahun.
Baca juga: Sering Konsumsi Makanan Ultra Proses Tingkatkan Risiko Demensia
Ada jenis demensia frontotemporal yakni:
1. Afasia nonfluent progresif, yang memengaruhi kemampuan berbicara.
2. Demensia semantik, yang memengaruhi kemampuan untuk menggunakan dan memahami bahasa.
Baca juga: 5 Gaya Hidup Sehat yang Pengaruhi Risiko Demensia
Berbagai penelitian di dunia kesehatan belum bisa menemukan penyebab demensia frontotemporal.
Sejumlah peneliti telah mengaitkan subtipe FTD tertentu dengan mutasi pada beberapa gen.