Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bruce Willis Mengidap Demensia Frontotemporal, Apa Itu?

Kompas.com - 17/02/2023, 08:19 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Bruce Willis didiagnosis mengidap demensia frontotemporal yakni gangguan otak yang memengaruhi lobus frontal dan temporal otak.

Kondisnya semakin jelas setelah beberapa waktu lalu sempat didiagnosis menderita afasia, yang menyebabkan aktor tersebut kesulitan bicara.

"Kondisi ini telah berkembang dan dia telah diberi diagnosis yang lebih spesifik. Kami lega karena akhirnya memiliki diagnosis yang jelas," demikian bunyi pernyataan keluarganya di media sosial.

Baca juga: Mengenal Aphasia, Gangguan Kognitif Langka yang Diderita Bruce Willis

Mereka juga mengungkapkan rasa terima kasih mendalam atas curahan dukungan dan cinta untuk bintang Die Hard itu.

Dikatakan pula jika  demensia frontotemporal adalah bentuk paling umum dari demensia pada orang di bawah 60 tahun.

"Saat ini tidak ada pengobatan untuk penyakit ini, kenyataan yang kami harap dapat berubah di tahun-tahun mendatang," kata pernyataan itu.

Baca juga: Tak Hanya Bruce Willis, Dua Aktris ini Juga Sempat Mengidap Aphasia

Apa itu demensia frontotemporal?

Dikutip dari John Hopkins Medicine, demensia frontotemporal (FTD) adalah sekelompok gangguan yang terjadi ketika sel saraf di lobus frontal dan temporal otak hilang.

Hal ini menyebabkan lobus menyusut sehingga memengaruhi perilaku, kepribadian, bahasa, dan gerakan seseorang.

Keluhan ini termasuk salah satu jenis demensia paling umum yang menyerang di usia muda, bisa dimulai antara usia 45-60 tahun.

Baca juga: Sering Konsumsi Makanan Ultra Proses Tingkatkan Risiko Demensia

Ada jenis demensia frontotemporal yakni:

  • Varian frontal: Jenis FTD ini memengaruhi perilaku dan kepribadian.
  • Afasia progresif primer. Afasia berarti kesulitan berkomunikasi yang memiliki dua subtipe:

        1. Afasia nonfluent progresif, yang memengaruhi kemampuan berbicara.

        2. Demensia semantik, yang memengaruhi kemampuan untuk menggunakan dan memahami bahasa.

Salah satu manfaat vitamin B12 adalah untuk mencegah kepikunan.SHUTTERSTOCK/fizkes Salah satu manfaat vitamin B12 adalah untuk mencegah kepikunan.
Jenis demensia frontotemporal lain yang kurang umum memengaruhi pergerakan, menyebabkan gejala yang mirip dengan penyakit Parkinson atau amyotrophic lateral sclerosis (penyakit Lou Gehrig).

Baca juga: 5 Gaya Hidup Sehat yang Pengaruhi Risiko Demensia

Penyebab dan gejala demensia frontotemporal

Berbagai penelitian di dunia kesehatan belum bisa menemukan penyebab demensia frontotemporal.

Sejumlah peneliti telah mengaitkan subtipe FTD tertentu dengan mutasi pada beberapa gen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com