KOMPAS.com - Sentuhan manusia sangat penting bagi kita, baik secara fisik maupun mental.
Cuddling atau berpelukan merupakan salah satu cara untuk mengekspresikan dan merasakan sentuhan manusia secara intim.
Untuk menambah keintiman, ada juga bentuk pelukan yang dinamakan spooning. Apa itu?
Dilansir laman WebMD, spooning adalah cara berpelukan di mana dua individu berbaring menghadap ke arah yang sama, dan punggung satu orang menekan tubuh dan dada orang lain.
Baca juga: Cuddle, Jenis Kontak Fisik yang Disukai Pria
Jika digambarkan, posisi spooning mirip dengan sendok yang ditumpuk berjajar di dalam lemari.
Beberapa studi menemukan, berpelukan dapat memicu pelepasan hormon oksitosin ke dalam tubuh.
Pelepasan hormon ini membantu mengurangi stres, meredakan rasa sakit, hingga memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Spooning juga memudahkan kita menciptakan ikatan positif dengan pasangan atau orang yang dicintai.
Spooning dan cuddling merupakan jenis sentuhan fisik.
Kita bisa melakukan cuddling tanpa membentuk posisi menyendok (spooning), namun spooning termasuk jenis dari cuddling.
Tidak hanya bersifat platonis, spooning juga bisa diterapkan sebelum, selama, atau setelah berhubungan seks.
Setidaknya ada dua mitos yang berkembang soal spooning:
Baca juga: 5 Pilihan Minyak Esensial Saat Cuddle, Bisa Tingkatkan Keintiman
Seperti sudah dijelaskan di awal, tidak ada aturan baku tentang ukuran tubuh dalam spooning.
Orang yang lebih tinggi bisa menjadi little spoon atau sebaliknya. Cara spooning tergantung dari setiap individu dan hubungan yang dijalani.
Beberapa orang mempercayai spooning tidak bisa bersifat platonis, karena itu mengarah ke seks.