Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik Masuk Pukul 05.00 Pagi, Kurang Tidur Bikin Anak Loyo di Sekolah

Kompas.com - 01/03/2023, 09:37 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Polemik kebijakan siswa SMA di Kota Kupang, NTT, yang masuk pukul 05.00 pagi mendapatkan atensi dari berbagai pihak.

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat menerapkan hal itu dengan niat membangun etos kerja yang lebih baik dan tidak perlu ada tambahan rombongan belajar.

Namun, perubahan ini memicu pro kontra karena jam masuk itu dinilai kurang manusiawi dan hanya akan membuat anak datang ke sekolah dalam keadaan mengantuk.

Baca juga: Murid SMA-SMK di NTT Masuk Sekolah Jam 5 Pagi, Kemendikbudristek Diminta Turun Tangan

Kurang tidur bisa memengaruhi performa anak di sekolah

Siswa SMA di Kupang yang harus masuk sekolah pukul 5 subuh mungkin saja datang dalam kondisi kurang tidur.

Tak hanya mengantuk, hal itu akan membuat performa mereka di sekolah menurun karena berbagai faktor.

Anak-anak dan remaja perlu mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas agar otak mereka bisa bekerja optimal saat belajar di sekolah.

Baca juga: 4 Dampak Kurang Tidur yang Berbahaya bagi Tubuh

"Kurang tidur juga dapat berdampak negatif pada cara belajar anak," kata dokter spesialis anak di University of Utah, AS, dr Cindy Gellner.

Anak-anak yang kelelahan akan belajar lebih lambat karena sulit mengingat apa yang baru dikatakan oleh gurunya atau yang dibaca dari bukunya.

Otak mereka lebih sulit untuk fokus, bahkan mengganggu pembentukan dan mengingat ingatan jangka panjang.

Ketika anak-anak kurang tidur, otak mereka benar-benar terjerumus ke dalam pola gelombang otak seperti tidur sehingga cenderung melamun atau bengong ketika kelas berlangsung.

Anak yang bilingual lebih mudah menerapkan prinsip toleransi. (Dok. Freepik)Freepik Anak yang bilingual lebih mudah menerapkan prinsip toleransi. (Dok. Freepik)
Anak-anak yang kurang tidur juga lebih mudah terganggu konsentrasinya sehingga berisiko membuat lebih banyak kesalahan ceroboh atau sulit untuk fokus pada tugas sekolahnya.

"Jangan lupa bagaimana anak-anak menjadi murung dan impulsif saat mereka lelah," tamba Dr. Gellner.

Mereka lebih cenderung kehilangan kesabaran sehingga membuat pilihan yang buruk dan bertingkah nakal, mengganggu proses belajar dirinya ataupun teman sekelasnya.

Baca juga: Memilih Gaya Belajar yang Sesuai Tipe Kepribadian Anak

Kurang tidur juga berdampak buruk pada kekebalan tubuhnya saat harus menghadapi bakteri, virus, atau risiko kesehatan lainnya.

"Kurang tidur sebenarnya dapat memengaruhi sistem kekebalan anak dengan mengurangi sel yang membantu kita melawan infeksi dan meningkatkan sel yang menyebabkan peradangan," urai Gellner.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com