Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Ucapan Wajib Dihindari pada Rekan Kerja yang Selesai Cuti Melahirkan

Kompas.com - 30/03/2023, 09:00 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Huffpost

KOMPAS.com - Wanita yang kembali bekerja setelah cuti melahirkan biasanya mengalami masa transisi penting dalam hidupnya.

Sebagai rekan kerja yang baik sudah sepatutnya kita menghindari lima ucapan berikut kepada ibu baru yang baru saja kembali aktif bekerja.

Sebab kemungkinan perasaan mereka masih sangat sensitif dan bisa saja perkataan yang keliru melukai hatinya, membuat hubungan baik menjadi renggang, hingga berpengaruh pada produktivitas dan kesehatan mentalnya. 

Baca juga: Cuti Melahirkan untuk Ayah, Kaya Manfaat bagi Seluruh Keluarga 

5 ucapan yang perlu dihindari pada rekan yang baru selesai cuti melahirkan

Ilustrasi ibu bekerjaUnsplash Ilustrasi ibu bekerja

Sebagai rekan kerja yang baik, dukungan yang kita berikan sangat penting bagi wanita yang baru saja kembali bekerja setelah cuti melahirkan.

Sebagaimana dilansir Huffpost, berikut beberapa ucapan yang sebaiknya kita hindari. 

1. Liburanmu pasti menyenangkan

Rata-rata perusahaan di Indonesia memberi kesempatan bagi wanita hamil untuk mengambil cuti melahirkan selama 3 bulan.

Satu hal yang perlu kita pahami adalah cuti melahirkan bukanlah liburan yang menyenangkan.

Faktanya momen cuti tersebut bukanlah waktu istirahat atau bersantai. Para ibu akan melalui banyak perubahan dalam hidupnya.

Seperti merawat bayi semalaman suntuk, mengganti popok saat mengantuk, memberikan ASI,  tidak bisa bersantai, perubahan hormon pada tubuhnya, hingga melewatkan waktu me time.

Melahirkan adalah proses atau pengalaman luar biasa yang berdampak pada kesehatan fisik dan mental sehingga tidak bisa disamakan dengan cuti liburan.

Maka dari itu hindari ucapan-ucapan seperti poin di atas agar kesehatan mental para ibu baru tetap terjaga dengan baik.

2. Jangan tanyakan "kamu tidak kangen dengan anak di rumah?"

Menurut Becca Carnahan, seorang pelatih karier yang berbasis di Amerika Serikat, pertanyaan yang seperti ini bisa berdampak negatif pada kondisi mentalnya.

Bahkan hal itu bisa membuatnya merasa bersalah karena harus kembali bekerja dan meninggalkan buah hatinya di rumah.

"Tentu saja mereka akan merindukan bayinya di rumah, tetapi di saat yang sama. Mereka mungkin merasa senang bisa kembali bekerja," kata Carnahan.

Halaman:
Sumber Huffpost
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com