Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/04/2023, 05:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Membatasi waktu layar anak-anak, terutama dalam hal bermain gadget, tidak hanya berguna bagi kesehatan fisik tetapi juga mental mereka.

Terlebih, sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Adolescent Health melaporkan bahwa jumlah waktu penggunaan layar pada anak pra remaja dapat meningkatkan perkembangan obsessive-compulsive disorder (OCD) di masa depan.

"Setiap jam bermain video game per hari bisa meningkatkan kemungkinan seorang anak mengembangkan OCD sebesar 15 persen."

Demikian penuturan asisten profesor pediatri di Divisi Kedokteran Remaja dan Dewasa Muda di University of California San Francisco, Jason Nagata.

"Selain itu, setiap jam tambahan per hari untuk menonton video, seperti di YouTube, juga meningkatkan kemungkinan OCD sebesar 11 persen," tambah dia.

Menurut laporan tersebut, OCD adalah gangguan mental di mana seseorang memiliki pikiran yang berulang dan mengganggu sehingga merasa terdorong untuk melakukan perilaku berulang tertentu.

Para penulis studi juga mencatat bahwa OCD dapat memiliki efek yang sangat melemahkan, yang berlangsung hingga kehidupan dewasa seseorang.

Baca juga: 6 Tanda Awal Kita Mengalami Gejala Penyakit OCD, Apa Saja?

Proses studi

Karena kejadian OCD cenderung memuncak pada usia 9-10 tahun, Nagata dan timnya memilih untuk meneliti anak-anak pada usia tersebut untuk proses studi tersebut.

Lebih dari 9.000 anak Amerika diikutsertakan dalam analisis, yang menggunakan data dari ABCD Study.

Sampelnya hampir seimbang antara anak laki-laki dan perempuan, serta beragam secara ras dan etnis.

Para peneliti melihat data pada saat awal dan dua tahun kemudian.

Untuk menentukan waktu penggunaan layar, setiap anak mengikuti survei yang mengajukan pertanyaan tentang berapa jam yang biasanya mereka habiskan untuk berbagai jenis penggunaan layar, termasuk menonton TV atau film, menonton video, bermain video game, berkirim pesan, video chat, dan media sosial.

Informasi ini digunakan untuk menghitung berapa banyak waktu layar yang digunakan anak-anak pada hari biasa.

Alat diagnostik yang disebut Kiddie Schedule for Affective Disorders and Schizophrenia (KSADS-5) digunakan untuk menilai apakah peserta studi memiliki OCD pada usia dua tahun.

Para peneliti kemudian menemukan bahwa setiap jam tambahan dari total waktu penggunaan gadget dikaitkan dengan kemungkinan yang lebih tinggi untuk didiagnosis OCD setelah dua tahun.

Halaman:
Sumber Healthline
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com