Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lansia Sering Mimpi Buruk, Bisa Jadi Tanda Demensia

Kompas.com - 04/04/2023, 14:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Best Life

KOMPAS.com - Saat ini, 55 juta orang hidup dengan demensia di seluruh dunia dan jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat secara signifikan dalam beberapa dekade mendatang.

Meskipun tidak ada obat untuk demensia, diagnosis dini memiliki banyak manfaat, termasuk peningkatan kualitas hidup, perawatan dan terapi yang lebih efektif, serta kesempatan untuk membuat keputusan penting tentang perawatan kesehatan.

Itulah mengapa penting untuk mengetahui tanda-tanda bahwa kita mungkin berisiko tinggi terkena demensia, termasuk yang dapat terjadi saat kita tidur di malam hari.

Baca juga: Manfaat Diet Mediterania, Bantu Turunkan Risiko Demensia

Tidur dan kaitannya dengan risiko demensia

Pola tidur kita sebenarnya dapat memberikan gambaran tentang kesehatan kognitif dan risiko demensia, jika kita tahu apa yang harus dicari.

Sebagai contoh, beberapa penelitian menemukan bahwa orang yang tidur terlalu sedikit — enam jam atau kurang — memiliki risiko lebih tinggi terkena demensia.

Sementara itu, penelitian lain menunjukkan bahwa terlalu banyak tidur juga dikaitkan dengan risiko demensia yang lebih tinggi, meskipun hubungan sebab akibatnya belum jelas.

Karakteristik tidur lainnya, seperti jam berapa kita tertidur dan bangun, apakah kita menderita sleep apnea, dan total waktu yang kita habiskan di tempat tidur juga dapat memberikan gambaran tentang kemungkinan kita terkena demensia.

Sekarang, sebuah penelitian baru menyebutkan bahwa mimpi buruk yang kita alami saat tidur bisa memberi kita petunjuk tentang tingkat risiko demensia.

Mimpi buruk meningkatkan demensia pada lansia

Menurut sebuah studi baru yang diterbitkan dalam The Lancet's eClinicalMedicine Journal, mimpi buruk yang sering terjadi dapat menjadi indikasi penurunan kognitif di masa depan.

Para peneliti mengamati hubungan antara frekuensi mimpi buruk yang dilaporkan sendiri dan risiko demensia pada orang dewasa paruh baya dan lansia.

Di mana mereka menemukan bahwa pria dan wanita yang mengalami mimpi buruk setiap minggu memiliki risiko demensia yang lebih tinggi secara signifikan.

Baca juga: Faktor-faktor Gaya Hidup yang Bisa Cegah Risiko Demensia di Usia Tua

"Setelah disesuaikan dengan semua kovariat, frekuensi mimpi buruk yang lebih tinggi secara linier dan statistik secara signifikan terkait dengan risiko penurunan kognitif yang lebih tinggi di antara orang dewasa paruh baya, dan risiko yang lebih tinggi dari kejadian demensia yang disebabkan oleh semua penyebab di antara lansia."

Demikian penuturan para peneliti seperti dikutip dari laman Best Life.

"Dibandingkan dengan orang dewasa paruh baya yang melaporkan tidak mengalami mimpi yang menyedihkan pada awal penelitian, mereka yang melaporkan mengalami mimpi yang menyedihkan setiap minggu memiliki risiko empat kali lipat untuk mengalami penurunan kognitif," kata dia.

Meskipun pria dan wanita yang sering mengalami mimpi buruk memiliki risiko demensia yang lebih tinggi, para peneliti juga menemukan bahwa hubungan tersebut jauh lebih kuat pada pria daripada wanita.

Halaman:
Sumber Best Life


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com