Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menpora Dito Mengaku Perlu Diet, Ini Pentingnya untuk Kesehatan Pria

Kompas.com - 05/04/2023, 10:52 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Menpora baru, Dito Ariotedjo mengaku perlu diet untuk menurunkan berat badannya.

Ucapannya itu memang disampaikan sebagai kelakar sesaat setelah dilantik di Istana Negara.

"Ada satu sih yang perlu dikurangin kalau dari saya, itu berat badan saya pasti," katanya, sembari tertawa.

Baca juga: Jadi Menpora, Dito Ariotedjo Termotivasi Lebih Disiplin Olahraga

"Jadi, kita hari ini diet makin keras, latihan makin keras. Mungkin teman-teman nanti mau ikut latihan sama saya di Kemenpora," ujarnya lagi.

Pria berusia 32 tahun ini memang tergolong tambun sehingga berat badannya dinilai tidak ideal.

Pentingnya menjaga berat badan untuk mencegah obesitas

Menjaga berat badan bagi kaum pria, seperti keinginan Menpora Dito, bukan hanya soal penampilan.

Perubahan ini erat kaitanya dengan upaya menjaga kesehatan khususnya untuk mencegah obesitas.

"Beberapa masalah yang terkait dengan obesitas termasuk sleep apnea, tekanan darah tinggi, diabetes, asma, kolesterol tinggi, trigliserida abnormal," kata pakar bariatrik di Amerika Serikat, Robert T. Marema, MD FACS., dikutip dari Flagler Health.

Selain itu, ada juga risiko penyakit arteri koroner, sesak napas, refluks, penyakit hati berlemak, peningkatan risiko kanker termasuk usus besar dan prostat, dan peningkatan tingkat kematian dini.

Baca juga: 10 Macam Penyakit Akibat Tubuh Kelebihan Gula, Obesitas hingga Depresi

Seorang pria tergolong obesitas jika BMI (indeks massa tubuh) yang dimilikinya lebih dari 30.

Dalam sebuah penelitian berdasarkan rekam media 2,8 juta pasien, ditemukan jika pria obesitas lebih mungkin menderita diabetes, hipertensi, dan hiperlipidemia.

Kejadian ini juga meningkat seiring dengan kenaikan BMI pria berdasarkan usianya.

Hati-hati obesitas dapat menyebabkan dislipidemia. Apa itu dislipidemia? Ini adalah kondisi di mana lipid (zat lemak) dalam darah memiliki jumlah tidak seimbang. freepik/anastasiakazakova Hati-hati obesitas dapat menyebabkan dislipidemia. Apa itu dislipidemia? Ini adalah kondisi di mana lipid (zat lemak) dalam darah memiliki jumlah tidak seimbang.

Baca juga: Rumus BMI, Cara Menghitung Indeks Massa Tubuh untuk Cegah Obesitas

Khusus untuk pria obesitas, kesehatan prostat perlu menjadi perhatian karena risikonya memicu kanker sangat besar.

Studi baru juga membuktikan, tes penanda sel kanker prostat dini cenderung salah pada pria gemuk karena rendahnya tingkat testosteron.

"Jadi, deteksi dini tidak umum, tetapi ditemukan terlambat dan dalam stadium lanjut," jelas Marema.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com