Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inovasi Obat Kuat Disemprot Lewat Hidung, Bikin Ereksi dalam 5 Menit

Kompas.com, 11 April 2023, 14:31 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Daily Mail

KOMPAS.com - Obat kuat yang banyak beredar di pasaran biasanya berupa pil biru atau kapsul yang dikonsumsi 30 menit sebelum berhubungan intim.

Rentang waktu tersebut bertujuan agar efektivitas obat kuat bisa berfungsi sempurna dalam meningkatkan kekuatan ereksi pria.

Tetapi baru-baru ini, para dokter dari perusahaan bio LTR Pharma yang berbasis Brisbane, Australia menguji keampuhan obat kuat inovasi baru yang tidak dikonsumsi langsung, melainkan disemprot lewat hidung.

Ya, obat kuat yang satu ini dirancang untuk mengatasi disfungsi ereksi pada pria.

Cara kerja obat kuat yang dijuluki "Spontan" tersebut adalah membantu mengendurkan sel-sel otot di pembuluh darah penis, sehingga memungkinkan lebih banyak aliran darah yang mengalir menuju penis.

Baca juga: 3 Alasan Lari Bagus untuk Pria, Sperma Subur hingga Ereksi lebih Keras 

Ketika pria mendapat rangsangan seksual, efeknya tentu dapat meningkatkan kekuatan ereksi.

Para dokter mengatakan obat kuat semprot hidung bisa bekerja lebih cepat dari viagra pada umumnya, karena kandungan obat diserap langsung ke dalam alirah darah melalui hidung.

Studi pembuktian konsep awal yang dilakukan di California menunjukkan pengobatannya bekerja efektif dalam waktu 5 sampai 15 menit.

Saat ini, para dokter dan peneliti lainnya sedang menguji tahap lanjut ke riset yang lebih luas di Australia. Uji coba diharapkan mulai membuahkan hasil pada semester pertama tahun depan.

Jika studinya sukses, perusahaan mengatakan akan mengajukan permohonan ke Food and Drug Administration (FDA) untuk mendapat persetujuan obatnya dan diprediksi bisa meluncur ke pasaran pada 2025.

Ilustrasi obat kuat nassal sprayDailymail Ilustrasi obat kuat nassal spray

Lee Rodne, ketua penelitian dari LTR Pharma mengatakan, penyemprotan obat kuat ini melalui hidung bisa melebihi kemampuan obat kuat atau viagra lain yang diproses melalui sistem pencernaan.

Efek obatnya benar-benar langsung masuk ke aliran darah dan memberikan hasil dalam lima hingga 15 menit.

"Kami berharap ini jauh lebih efektif daripada tablet oral sehingga bekerja secara konsisten dan dalam waktu yang lebih cepat. Jadi pria tidak perlu merencanakan ke depan dan mereka tidak mendapatkan hasil yang random," kata Rodne, seperti dikutip Dailymail.

Sebelumnya, penemuan inovasi obat kuat yang satu ini didasari oleh masalah disfungsi ereksi yang jika tidak diatasi, dampaknya bisa menyebabkan kerusakan hubungan dan masalah kesehatan mental.

Royal Australian College of GPs melaporkan bahwa kasus disfungsi ereksi pada pris saat ini mempengaruhi sekitar 40 persen pria, dengan prevalensi yang meningkat seiring bertambahnya usia.

Baca juga: Mentimun Bisa Dijadikan Obat Kuat Alami, Benarkah? 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau