KOMPAS.com - Sayuran termasuk makanan sehat yang sebaiknya dimasukkan ke dalam diet atau pola makan sehari-hari.
Aneka sayuran memang menawarkan segudang manfaat bagi kesehatan berkat kandungan nutrisi di dalamnya.
Namun sayang, sebagian orang mungkin tidak suka makan sayur karena tekstur, rasanya yang aneh hingga aromanya yang langu.
Jika kebiasaan itu tidak segera disiasati dengan diet tertentu, bisa jadi orang yang tidak suka makan sayuran mengalami kekurangan gizi.
Baca juga: 5 Resep Makanan Penutup yang Cocok untuk Diet Keto
Sebagian orang yang tidak suka makan sayur kerap menghindari makanan yang satu ini dari diet atau pola makan sehari-hari.
Tapi ada beberapa strategi yang mudah untuk menjaga tubuh agar tetap sehat meski tidak suka sayuran.
Meski sejumlah dietnya tidak dapat menggantikan manfaat dan kandungan nutrisi dari sayuran, paling tidak pola makan di bawah ini bisa menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Diet rendah karbohidrat umumnya terdiri dari antara 50 dan 150 gram karbohidrat per hari.
Diet yang sering diterapkan untuk penurunan berat badan ini biasanya mendorong seseorang untuk mengonsumsi sayuran non-tepung dalam jumlah besar dan makanan berprotein tinggi.
Namun, jika kita menyukai sayuran ada beberapa pilihan sehat lainnya seperti mengonsumsi variasi makanan yang rendah karbohidrat.
Meskipun aneka sayuran menyediakan serat, vitamin, dan mineral yang penting bagi kesehatan, namun menerapkan diet lainnya seperti diet tinggi protein juga punya manfaat yang serupa.
Diet tinggi protein biasanya dianjurkan untuk dilakukan ketika mengikuti diet rendah karbo.
Beberapa rekomendasi makanan dari diet tinggi protein ini meliputi ayam tanpa kulit, daging kalkun, ikan, makanan laut, potongan daging sapi tanpa lemak, tahu, telur, keju cottage rendah lemak, keju rendah kalori, almond, kacang tanah, kenari, dan selai kacang.
Bagi yang tidak suka sayuran, alternatif menenuhi kebutuhan nutrisi lain adalah menerapkan diet tinggi lemak.