Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Paparan Blue Light Berisiko Memicu Penuaan Dini

Kompas.com - 14/04/2023, 16:35 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Sejumlah penelitian membuktikan jika paparan blue light berlebihan bisa memicu penuaan dini.

Pengaruhnya terhadap kulit kita memang agak kompleks namun dampaknya tergolong buruk, selain juga mengganggu kualitas tidur.

Hal ini tak lain efek dari gaya hidup digital sehingga kita tak bisa  lepas dari penggunaan laptop, smartphone, tablet dan televisi.

Baca juga: Sering Memakai Gadget, Waspadai Efek Paparan Blue Light ke Kulit

Untuk mencegah efek buruknya, ada baiknya melakukan sejumlah langkah pencegahan agar tak menyesal di masa depan.

Blue light memicu penuaan dini

Menurut sebuah studi tahun 2018 tentang blue light dan kerutan, paparannya, bahkan hanya selama satu jam, dapat menyebabkan spesies oksigen reaktif (ROS), yang terkait dengan penuaan dini pada kulit.

Dr Joshua Zeichner, seorang profesor dan direktur penelitian kosmetik dan klinis di Rumah Sakit Mount Sinai, mengatakan bahwa blue light berkaitan dengan penuaan dini karena memicu perkembangan bintik-bintik coklat.

"Meskipun, tidak seperti sinar UV karena blue light tidak terkait dengan pembentukan kanker kulit," katanya, dikutip dari Insider.

Baca juga: Mengurangi Dampak Paparan Blue Light dari Gadget Tanpa Ribet

Sebuah studi tahun 2023 yang lebih baru juga menemukan hubungan antara spesies oksigen reaktif dan kerusakan kulit, menunjukkan proses penuaan yang dipercepat, tetapi menyatakan bahwa proses yang tepat masih belum diketahui sepenuhnya.

Cameron Rokhsar, seorang dokter kulit bersertifikat dan seorang profesor klinis dermatologi di Rumah Sakit Mount Sinai, mengatakan tidak satu pun dari riset ini yang secara meyakinkan menunjukkan blue light dapat menyebabkan keriput dan bintik hitam.

Ilustrasi keriputShutterstock/Master1305 Ilustrasi keriput
Misalnya, sebuah studi tahun 2020 menemukan blue light memang dapat merusak kulit dan menyebabkan photoaging, tetapi juga dapat bermanfaat dalam mencegah penyakit kulit tertentu.

“Secara klinis, kami tidak memiliki bukti,” kata Rokhsar.

Baca juga: Tak Cuma karena Penuaan, Ini 5 Pemicu Munculnya Keriput di Dahi

Cara melindungi kulit dari kerutan dan bintik hitam

Sejumlah pakar meyakini jika blue light bisa memicu penuaan dini karena kaitanya dengan efek kurang tidur.

Sebuah studi tahun 2015 menemukan bahwa kurang tidur berkontribusi pada pemulihan skin barrier yang lebih rendah.

Jadi kita dianjurkan untuk mengurangi paparan blue light sebisa mungkin termasuk mengurangi nonton TV atau streaming film sebelum tidur.

Baca juga: Apakah Lensa Blue Light Benar-benar Berfungsi? Ini Faktanya

Untuk perawatan kulit, Zeichner merekomendasikan penggunaan antioksidan seperti serum vitamin C, yang mencerahkan kulit dan menetralisir kerusakan akibat lingkungan.

Terakhir, dia menyarankan untuk memilih tabir surya mineral yang secara fisik menghalangi blue light.

Beberapa merek telah terbukti memiliki manfaat mengatasi penuaan dan paparan sinar UV dengan memasukkan lebih banyak antioksidan, sehingga kita bisa menggunakan tabir surya untuk perlindungan ekstra.

Baca juga: Merawat Wajah dengan Serum Vitamin C, Apa Manfaatnya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com