Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesalahan Utama yang Sering Terjadi Saat Mencari Kerja

Kompas.com - 17/04/2023, 11:01 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber CNBC

 

KOMPAS.com - Bersyukur dan berterima kasih terkesan sederhana, tetapi banyak orang sering melupakannya.

Padahal, berterima kasih sangat penting di tiap aspek kehidupan, terutama dalam urusan mencari pekerjaan.

Mengirimkan sebuah catatan terima kasih kepada perekrut tidak memerlukan banyak usaha. Namun, menurut perekrut eksekutif Jeff Hyman, hanya sedikit pelamar yang melakukannya.

Sepanjang kariernya, Hyman sudah mewawancarai lebih dari 35.000 kandidat. Ia memperkirakan, ucapan terima kasih yang didapatkannya dari pelamar tidak sampai 20 persen.

Lupa mengirimkan catatan terima kasih adalah kesalahan utama yang dilakukan para pencari kerja, menurut Ian Siegel, CEO ZipRecruiter.

Hal ini dapat memberikan sinyal kepada manajer perekrutan bahwa kita tidak benar-benar tertarik dengan peran yang dilamar.

"Di tengah persaingan ketat dalam pasar kerja, perekrut sering kali mengalami kesulitan karena para kandidat sering kali tidak memberikan respons atau menolak pada saat-saat terakhir," ujar Siegel.

Baca juga: 7 Kesalahan yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Mencari Kerja

Mengirimkan e-mail berisi ucapan terima kasih dapat memberikan kesan positif pada manajer perekrutan jika mereka sedang mempertimbangkan antara kita dengan kandidat lain.

Kesempatan ini juga dapat dimanfaatkan untuk menunjukkan soft skill seperti kemampuan berkomunikasi dan kreativitas, yang semakin dicari oleh perusahaan dalam proses rekrutmen.

Saat akan mengirimkan e-mail berisi terima kasih, ada hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan, seperti dijelaskan Siegel dan Hyman:

1. Buatlah dengan jelas dan singkat

Pesan kita sebaiknya tidak terlalu panjang. Usahakan sekitar 250-300 kata, kata Siegel.

Tulis 1-2 kalimat yang membahas masing-masing poin berikut:

  • Mengucapkan terima kasih kepada pewawancara atas waktu yang diberikan
  • Menjelaskan kembali ketertarikan kita pada peran tersebut
  • Menyebutkan detail yang dipelajari tentang perusahaan
  • Mengingatkan perekrut apa alasan kita menjadi kandidat yang tepat untuk pekerjaan itu

Pada poin terakhir, Hyman menyarankan agar kita mengusulkan ide proyek yang dapat membantu perusahaan atau menyebutkan keahlian yang kita miliki namun belum ada di perusahaan itu.

Misalnya, jika perusahaan berencana untuk membuat konten di platform TikTok, bisa menyebutkan bahwa kita pernah bertanggung jawab mengelola akun media sosial di perusahaan sebelumnya.

2. Hindari judul e-mail yang kurang menarik

Manajer perekrutan harus memilah puluhan hingga ratusan e-mail setiap hari. Banyak dari e-mail tersebut memiliki judul yang sama dan kurang menarik.

Halaman:
Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com