Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/04/2023, 07:22 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber The Sun

KOMPAS.com - Banyak pria yang mengkhawatirkan ukuran penis mereka, apakah dapat memuaskan pasangan atau tidak.

Namun, jarang yang bertanya-tanya mengapa bentuk penis seperti jamur. Ternyata, ada alasan ilmiah di baliknya.

Pada 2003, Profesor Gordon Gallup dari State University of New York memimpin sebuah tim untuk menyelidiki anatomi dan fungsi penis manusia.

Tim tersebut menemukan cara yang menarik untuk menemukan jawaban terkait bentuk penis.

Mengapa penis berbentuk menyerupai jamur?

Pada zaman dahulu, para ahli percaya penis berevolusi menjadi alat dengan tonjolan untuk menghapus sperma saingan dalam cinta.

Teori di balik hal ini relatif sederhana. Pria ingin memastikan bahwa merekalah yang melanjutkan garis keturunan dan berhasil dalam kehamilan.

Tim Gallup mencoba meneliti teori ini dan menemukan, penetrasi penis dan tonjolan yang memisahkan kepala dari batang dapat membantu membersihkan vagina dan sistem reproduksi wanita dari sperma mantan pasangan.

Artinya, pasangan baru dapat menghilangkan sisa sperma dari pria sebelumnya dan menggantinya dengan sperma mereka.

Baca juga: Apakah Ukuran Penis Benar-benar Penting?

Pada studi yang dimuat di Journal of Evolutionary Psychology ini, Gallup bersama timnya melakukan percobaan di laboratorium menggunakan penis lateks dan model vagina.

Dengan mencampurkan tepung jagung dan air, mereka melihat lekukan di sekitar kepala penis pria dapat menyerap lebih dari 90 persen cairan sperma orang lain dalam satu penetrasi saja.

"Kami berhipotesis bahwa sebagai akibat dari persaingan untuk memperoleh keturunan, manusia laki-laki berevolusi dengan penis yang dirancang secara unik untuk menyingkirkan sperma dari vagina yang ditinggalkan oleh laki-laki lain.

"Artinya, penis manusia memungkinkan laki-laki menggantikan sperma mereka dengan sperma dari pesaing mereka."

Gallup dan tim peneliti menemukan bukti, pasangan cenderung memiliki hubungan seks yang lebih bergairah jika wanita dicurigai berselingkuh atau jika pasangan telah berpisah.

Menurut mereka, hal ini mungkin disebabkan oleh keinginan bawah sadar untuk membersihkan pasangan dari sperma pria lain.

"Memiliki penis yang lebih panjang tak hanya memberikan keuntungan dalam meninggalkan sperma di bagian vagina yang sulit dijangkau," tutur Rebecca Burch, peneliti yang juga terlibat dalam studi ini.

"Penis tersebut juga membantu dalam menyingkirkan sperma yang ditinggalkan pria lain untuk memaksimalkan kemungkinan kehamilan."

Teori ini muncul dari zaman dahulu ketika wanita berhubungan seks dengan beberapa pasangan untuk meningkatkan kemungkinan kehamilan.

Namun pada zaman sekarang, teori mengenai bentuk penis agaknya tidak terlalu dikhawatirkan oleh para pria.

Baca juga: 9 Cara Memperbesar Ukuran Penis, Apakah Bisa Berhasil?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber The Sun
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com