KOMPAS.com - Selama bertahun-tahun karbohidrat telah memiliki reputasi buruk karena dinilai dapat meningkatkan berat badan dengan cepat.
Itulah sebabnya mengapa banyak diet rendah karbohidrat menjadi bagian dari tren yang bertahan sangat lama.
Meskipun diet rendah karbohidrat mungkin dianggap efektif untuk menurunkan berat badan, namun mengurangi jumlah karbohidrat yang kita konsumsi secara drastis bukan hal yang benar.
Sebab, bagaimanapun juga, tubuh kita tetap membutuhkan nutrisi yang seimbang, termasuk melalui asupan karbohidrat yang tentu saja berkualitas tinggi.
Baca juga: Jangan Percaya 5 Mitos soal Karbohidrat Ini
Lantas, apakah karbohidrat benar-benar bisa membuat berat badan kita bertambah?
Untuk mengetahuinya lebih lanjut, simak penjelasan dari para ahli diet, sebagaimana dilansir dari laman Eat This Not That berikut ini.
Menurut seorang ahli diet, Amy Goodson, MS, RD, CSSD, LD, karbohidrat adalah salah satu dari tiga makronutrien yang menyediakan energi bagi tubuh dalam bentuk kalori.
"Karbohidrat dibagi menjadi tiga kategori, yakni serat, pati, dan gula," terangnya.
"Sebagian besar karbohidrat dipecah menjadi glukosa dalam proses pencernaan, kecuali serat-serat tidak dapat dicerna, dan sebaliknya, memberi makan bakteri baik dalam sistem pencernaan," jelas dia.
Goodson menjelaskan bahwa karbohidrat menyediakan energi bagi tubuh secara umum dan selama berolahraga, serta membantu menjaga kestabilan gula darah.
"Karbohidrat berserat tinggi dapat membantu pekerjaan usus kita dengan menyediakan serat prebiotik yang memberi makan bakteri baik," katanya.
"Dan beberapa karbohidrat juga menyediakan serat larut yang dapat membantu menjaga kadar kolesterol yang sehat," tambah dia.
Baca juga: Mengenal 3 Jenis Karbohidrat yang Ada di Makanan
Banyak dari kita mungkin beranggapan bahwa semua karbohidrat itu sama.
Namun, sebenarnya ada dua jenis karbohidrat yang berbeda, yang masing-masing berasal dari berbagai sumber.
Keduanya juga memiliki dampak yang sangat berbeda pada tubuh.