KOMPAS.com - Panas terik beberapa waktu belakangan tak hanya membuat kulit lebih gelap namun juga bibir kering terbakar matahari.
Hal ini mungkin terjadi karena area bibir sering kali luput saat mengaplikasikan tabir surya.
"Orang sering tidak menyadari ini mungkin dan menganggap mereka memiliki kasus bibir pecah-pecah," kata Nazanin Saedi, MD, dokter kulit bersertifikat dan profesor asosiasi klinis di Universitas Thomas Jefferson.
Baca juga: Bolehkah Bayi Memakai Lip Balm untuk Atasi Bibir Pecah-pecah?
Padahal, bibir amat rentan terbakar sinar matahari karena kulitnya lebih tipis dan sensitif.
Bibir pecah-pecah bisa disalahartikan sebagai tanda kulit kering atau dehidrasi.
Padahal itu bisa jadi tanda bibir terbakar matahari, apalagi bila dibarengi dengan rasa nyeri di area tersebut.
"Jika bibir Anda menjadi kering beberapa jam setelah paparan sinar matahari dan disertai sensasi panas, Anda mungkin mengalami sengatan matahari," terang Saedi.
Baca juga: 8 Cara Mengobati Kulit Terbakar karena Sinar Matahari
Kulit yang mengelupas dan melepuh, yang mungkin muncul antara beberapa jam hingga sehari setelah paparan sinar matahari, juga merupakan tanda bibir yang terbakar.
Pada orang yang rentan sariawan, sengatan matahari yang parah bisa menjadi pemicunya pula, yang cenderung menyakitkan dan tampak mengelompok di satu area.
"Lepuh matahari, di sisi lain, umumnya tidak menggumpal di lokasi sentral," jelas Dr. Saedi.
Baca juga: Penyebab Sariawan dan Cara Menanganinya
Luka terbakar matahari, termasuk pada bibir, umumnya akan sangat menyakitkan antara 6-48 jam setelah paparan.
"Bibir yang terbakar sinar matahari akan mulai terasa lebih baik dalam tiga hari, tergantung pada tingkat keparahan luka bakar Anda," kata Dr. Saedi.
Untuk meredakan gejalanya, ia berbagai sejumlah tips perawatan rumahan yang bisa kita lakukan.
Untuk mengatasi rasa sakit dan nyeri, kita bisa menggunakan kompres dingin ke bibir agar sensasinya sedikit reda.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.